Kamis 15 Sep 2011 20:54 WIB

SOKSI Desak Pemerintah Tuntaskan Insiden Ambon

Sejumlah mobil dibakar massa saat kericuhan yang terjadi di Kota Ambon, Minggu (11/9). Kericuhan antarwarga di Ambon diwarnai dengan saling lempar batu, memblokir jalan dan merusak/membakar kendaraan.
Foto: Antara
Sejumlah mobil dibakar massa saat kericuhan yang terjadi di Kota Ambon, Minggu (11/9). Kericuhan antarwarga di Ambon diwarnai dengan saling lempar batu, memblokir jalan dan merusak/membakar kendaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ade Komarudin mendesak Pemerintah segera menuntaskan insiden kerusuhan di Maluku Ambon dan menangkap pelaku penyebar pesan singkat gelap yang memicu konflik bernuansa SARA itu.

"Sebagai organisasi yang mengedepankan semangat pluralisme, SOKSI mengutuk insiden kerusuhan di Maluku. Pemerintah harus menangkap aktor intelektual dan tidak boleh melakukan pembiaran. Karena, pemerintah punya tanggung jawab dan menjamin ketentram masyarakat sebagaimana diatur dalam UUD 1945," kata Ketum Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) di Jakarta, Kamis.

Menurut Ade Komarudin, sebagai organisasi kemasyarakatan yang majemuk dan terbuka, SOKSI selalu konsisten dan memiliki komitmen yang kuat terhadap kemajemukan.

"Perbedaan agama seharusnya tidak menjadi alasan untuk bertentangan, apalagi bermusuhan, melainkan justru dapat mendorong kerja sama yang sinergis untuk bersama-sama mengusahakan kesejahteraan bersama," kata Ade.

Idealnya, tambah Ade antar sesama umat beragama yang berbeda harus saling bekerja sama menciptakan persaudaraan, persahabatan, perdamaian, keadilan, kesetaraan dan persamaan sebagaimana yang diajarkan oleh agama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement