Kamis 15 Sep 2011 15:20 WIB

Koalisi Mahasiswa Papua Menuntut Papua Diperhatikan

Rep: c23/ Red: cr01
Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.
Foto: Antara/Spedy Paereng
Kehidupan masyarakat Papua di Kampung Asmat, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Koalisi Mahasiswa Papua Bersatu (KMPB) menggelar orasi di depan Istana Merdeka untuk menuntut agar Papua diperhatikan seperi daerah lain, Kamis (15/9) pukul 14.00.

Mereka memprotes ketidakperhatian pemerintah terhadap proses pembangunan di Papua. "Jika Papua masih bagian dari Indonesia, maka bangunlah kami seperti daerah lain. Kami ingin diberikan hak yang sama dengan rakyat lain di Republik ini," kata Zack Z Rumpedai, Koordinator Aksi.

Untuk tingkat pendidikan dan kesehatan saja, kata dia, Papua menduduki peringkat ke 32 dan 33 seluruh Indonesia. Padahal katanya sudah banyak dana yang dialokasikan di beberapa pos di Papua namun belum bisa dinikmati. "Tak hanya warga Papua yang di kampung saja yang belum bisa menikmati, warga pinggiran kota juga belum bisa menikmati hasil pembangunan," ujarnya.

Mereka juga mempertanyakan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memberantas korupsi di Papua, bukan hanya di Jakarta atau kota-kota lain saja.

Para demonstran juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dan mengambil alih proses penyidikan kasus korupsi Barnabas Suebu—mantan Gubernur Papua—atas penyimpangan dana keuangan di Papua senilai 1,25 triliun selama 2008-2010.

Selama ini, kasus tersebut ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Papua, Polda Papua dan Kejaksaan Negeri kabupaten dan kota se-Papua. Mahasiswa menduga lembaga tersebut terkesan melindungi nama yang bersangkutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement