Rabu 14 Sep 2011 06:15 WIB

Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanik, Hujan Abu Landa Padangpanjang

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Hujan abu melanda sebagian daerah Kota Padangpanjang, Sumatera Barat akibat Gunung Marapi yang kembali menyemburkan abu vulkanik. Salah seorang warga Andi mengatakan, hampir seluruh daerah Padangpanjang dihujani abu akibat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik. "Hujan abu yang berasal dari semburang Gunung Merapi tersebut terlihat jelas dari kaca mobil," katanya.

 

Menurut Andi yang berprofesi sebagai sopir angkutan perjalanan itu, para pengendara harus ekstra hati-hati mengemudikan kendaraan untuk menghindari tabrakan. "Hujan abu tersebut belum terlalu parah, namun sangat membahayakan bagi para pengendara ketika melintasi jalan raya," katanya.

Dia menambahkan, para pengendara sepeda motor yang melintasi jalan raya banyak memakai sapu tangan atau masker untuk menghindari abu vulkanik. Hujan abu juga membuat para pengendara harus menyalakan lampu kendaraannya. Selain itu, hujan abu juga membuat kaca dan lantai rumah menjadi kotor. "Sebenarnya tidak terlalu pekat, tapi cukup mengganggu juga. Banyak warga yang enggan keluar rumah," kata Andi.

Sementara itu, Arif warga asal Padang saat dihubungi melalui telepon mengatakan, hanya sebagian saja hujan abu yang melanda Kota Padangpanjang. "Saat gunung mengeluarkan material vulkanik, tidak terlihat secara kasat mata karena material abu vulkanik hanya tipis dan tidak banyak," katanya.

Dia menambahkan, ketika melintasi jalan raya Padangpanjang ia memakai masker agar tidak menghirup abu vulanik yang sangat membahayakan kesehatan. "Meski terjadi hujan abu, jarak pandang pengendara saat melintasi jalan raya masih normal," katanya.

Gunung Marapi sejak akhir abad 18 hingga tahun 2008 tercatat sudah 454 kali meletus, 50 di antaranya dalam skala besar. Gunung Marapi terletak di dua kabupaten di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam. Gunung ini juga kerap dikunjungi para pendaki terutama pada hari libur dan pergantian tahun.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement