REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 20 Bupati/ walikota dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mengikuti kuliah singkat selama tiga minggu di Harvard University, Amerika Serikat. Kuliah ini akan dimulai pada 16 September mendatang.
Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Dalam Negeri (Kaban Diklat Kemendagri), Tarmizi A. Karim mengatakan pengiriman sejumlah kepala daerah ini merupakan kerja sama antara Harvard University dan Rajawali Foundation. "Ini untuk training peningkatan kapasitas aparatur negara selama tiga minggu," katanya, Senin (12/9).
Alasan memilih universitas Harvard sebagai tempat belajar tak lain karena Harvard sebagai satu-satunya universitas yang paling bagus untuk pendidikan tata pemerintahan yang baik (good governance). "Semua biaya ditanggung oleh Rajawali Foundation, pemerintah hanya menanggung biaya untuk keberangkatan saja," katanya.
Untuk memberangkatkan 20 kepala daerah ini tidaklah main-main. Sebab ada syarat, prosedur, dan standarisasi yang digunakan. Sebagai contoh, dilihat dari ranking tertinggi dan aspek lainnya yang memberikan nilai tambah bagi yang bersangkutan. "Tentunya bupati itu harus punya kualitas dan lengkap kriterianya. Ada kok bupati/ wali kota dari Sumatera dan Kalimantan," katanya.
Ke-20 orang itu nantinya akan belajar mengenai Good Governance dan Clean Governance, serta bagaimana mengenai sistem keuangan daerah, dan sosial enterpreneur. "Ini bukan studi banding, tapi kuliah untuk peningkatan kualitas aparatur di bidang Good Governance dan Clean Governance," katanya.
Dari situ, diharapkan, sepulangnya ke tanah air para kepala daerah dapat lebih memperbaiki kinerjanya.