REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengemukakan, meskipun Indonesia banyak memiliki sumber daya alam (SDA), tetapi hingga kini belum ada kemajuan signifikan yang bisa dimunculkan. "Salah satu faktor kemajuan sebuah negara karena tersedianya SDA, namun itu belum terlihat di negara kita," katanya dalam orasi ilmiah saat penganugerahan gelar doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh, Senin (12/9).
JK menjelaskan, untuk meningkatkan kemajuan bangsa, maka pemimpin negara harus menjaga stabilitas keamanan. Selain itu, kemajuan sektor pendidikan juga dibutuhkan untuk memajukan negara.
"Singapura, Jepang, Cina, Korea, memiliki minim SDA, namun mereka tetap maju karena sumber daya manusia (SDM) yang bagus dan stabilitas keamanan terjaga," ujarnya.
Karenanya, sebut Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu, mulai sekarang negara kita harus melakukannya. Ini fondasi kemajuan bagi bangsa. Bila ini, berjalan maka rakyat Indonesia akan semakin makmur, kata JK.
"Jika SDM dan stabilitas sudah bagus, pemerintah juga harus melakukan pengawasan dan pengelolaan sistem secara terbuka," kata dia menyarankan.
Hal serupa, sebut mantan Wakil Presiden RI ini, juga dialami masyarakat di negara Afrika. Mereka banyak SDA, tapi masyarakatnya masih miskin. "Sebenarnya ada dua kultur keutamaan yang dimiliki Indonesia untuk memajukan negara ini, yakni adanya gaya maritim dan bersifat agrobisnis," sebut dia.
Selain itu, JK menyarankan agar masyarakat Aceh yang baru saja pulih dari konflik untuk terus melakukan pembenahan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan. Sifat keterbukaan orang Aceh perlu dipertahankan sehingga kemajuan bisa lebih cepat terwujud, sarannya.