Senin 12 Sep 2011 17:09 WIB

Kapolda Maluku: Kematian Darmin Murni Laka Lantas

Sejumlah mobil dibakar massa saat kericuhan yang terjadi di Kota Ambon, Ahad (11/9). Kericuhan tersebut terjadi akibat warga terprovokasi menyusul meninggalnya salah satu tukang ojek akibat kecelakaan lalu lintas tunggal.
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Sejumlah mobil dibakar massa saat kericuhan yang terjadi di Kota Ambon, Ahad (11/9). Kericuhan tersebut terjadi akibat warga terprovokasi menyusul meninggalnya salah satu tukang ojek akibat kecelakaan lalu lintas tunggal.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan menegaskan, kematian Darmin Saiman yang menjadi pemicu bentrokan antar warga di Kota Ambon pada Minggu siang (11/9) adalah murni kecelakaan lalu lintas tunggal.

"Darmin yang berprofesi sebagai tukang ojek ini mengalami laka lantas tunggal di kawasan Gunung Nona pada Sabtu malam (10/9) dan sempat dievakuasi warga setempat ke Rumah Sakit namun dalam perjalanan meninggal dunia, tapi sayangnya insiden ini dihembuskan oknum-oknum tertentu kalau korban tewas karena dianiaya," kata Kapolda di Ambon, Senin.

Pernyataan Kapolda Gunawan disampaikan usai mengikuti rapat koordinasi antara Gubernur dan Wagub Maluku dengan Ketua MUI Maluku, Ketua Sinode GPM, para raja (kepala desa) se-Kota Ambon bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda.

"Polisi juga tetap melakukan pengusutan hingga tuntas terhadap setiap oknum pelaku yang sengaja menyebarkan isu negatif terkait kematian Darmin yang berbuntut bentrok antarwarga serta diwarnai aksi pembakaran mobil, sepeda motor, rumah penduduk dan beberapa pertokoan," tandas Kapolda.

Jenderal polisi berbintang satu ini juga mengaku kalau bentrokan ini terjadi karena minimnya aparat kepolisian yang sedang ditugaskan melakukan pengamanan di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah untuk mencegah pertikaian warga Portho-Haria serta tugas pengamanan pelantikan Bupati Seram Bagian Barat (SBB) di Pulau Seram.

Namun kondisi ini bisa teratasi setelah Polda Maluku mendapat dukungan pengamanan dari pasukan Yonif 733/Reiders dan bantuan 200 personel Brimob asal Polda Sulawesi Selatan yang di-BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Maluku.

Sejumlah aparat Brimob bahkan telah dimobilisasi ke kawasan perbatasan Ahuru Karangpanjang dan Kebun Cengkeh untuk mengantisipasi bentrokan karena seorang warga mengalami luka bacok pada Senin siang (12/9) sekitar pukul 14.00 WIT.

Ketegangan di kawasan tersebut sempat membuat masyarakat jadi resah dan sebagian warga sempat mengungsi ke sanak keluarga mereka. "Yang jelas, kami akan melakukan pengusutan yang tuntas terhadap oknum-oknum yang sengaja memprovokasi massa dengan menyebarkan isu miring atas kematian Darmin, sebab perbuatan mereka telah menyebabkan banyak korban berjatuhan dan kehilangan tempat tinggal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement