REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kuasan hukum Nazaruddin, OC Kaligis, berani menjamin terdapat delapan elite Partai Demokrat (PD) yang membantu pelarian Nazaruddin ke Singapura hingga Kolombia.
Meski begitu, pihaknya belum bisa mengungkapkan nama-nama itu sekarang. "Yang pasti, ini tidak direkayasa," kata Kaligis, Sabtu (10/9).
Menurut dia, orang yang pertama kali menyuruh Nazaruddin pergi ke luar negeri adalah pimpinan PD. Sayangnya, petinggi PD yang memerintahkan dan membantu pelarian Nazaruddin lepas tangan dan tidak bertanggung jawab. Mereka, tuding Kaligis, berupaya membuat Nazaruddin sebagai orang yang bersalah sendiri dalam kasus suap Sesmenpora dan pembangunan Wisma Atlet SEA Games Palembang.
Merasa dikhianati, jelas Kaligis, kliennya akhirnya bercerita kronologis kasus yang menimpanya tersebut. Dari situ, ia bisa menarik kesimpulan bahwa kepergian Nazaruddin ke luar negeri sengaja difasilitasi elite PD. "Kepergian Nazaruddin itu direstui dan dibantu orang-orang Demokrat," katanya.
Kemarahan Nazaruddin, ungkap dia, karena istrinya, Neneng Sri Wahyuni, ikut ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) pada 2008.
Menyadari istrinya ikut dikorbankan, Nazaruddin menagih janji bosnya di partai yang menjamin statusnya dan keluarganya yang bakal aman dari tindakan KPK. "Harusnya pengakuan ini ditindaklanjuti KPK, bukan malah terus memeriksa Nazaruddin sendirian," katanya.