Selasa 06 Sep 2011 10:59 WIB

Sebelum Dimakamkan, Jenazah Abah Anom telah Berulangkali Dishalatkan

Rep: c29/ Red: Stevy Maradona
Ribuan jamaah pondok pesantren Suryalaya menghadiri pemakaman Abah Anom.
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Ribuan jamaah pondok pesantren Suryalaya menghadiri pemakaman Abah Anom.

REPUBLIKA.CO.ID, Tasikmalaya -- Jenazah Shohibul Wafa Tajul Arifin atau dikenal dengan Abah Anom akhirnya dimakamkan jam 9:30 WIB, Selasa (6/9) tadi.

Sebelum Jenazah Abah Anom dimakamkan jam, K.H. Arief Ikhwani memimpin acara tahlilan di halaman Masjid Jami Nurul Asror Ponpes Suryalaya. Acara itu merupakan acara pelepasan terakhir untuk pimpinan ponpes tersebut. Beberapa pelayat ada yang terlihat histeris meneriakkan kalimat tahlil.

Ribuan pelayat pun membanjiri Ponpes Suryalaya. Selain warga sekitar, para pelayat  itu datang dari berbagai penjuru tanah air. 

Ada juga pelayat dari mancanegara yang datang dari Singapura, Malaysia, bahkan Turki. "Mereka itu umumnya anggota Tariqat Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN)," ujar Ogih Sugiana (62), Ketua Perwakilan TQN Purwakarta.

Ratusan kendaraan juga terlihat memadati kompleks pesantren yang berdiri sejak 1905 itu. Beberapa mobil bahkan ada memenuhi bahu jalan raya sepanjang Suryalaya.

Simpati pun berdatangan dari berbagai kalangan. "Sejak habis ashar kemarin jenazah Abah udah berulangkali dishalatin. Imamnya ganti-ganti," ujar salah warga Endang (52).

Karangan bunga disertai ucapan belasungkawa datang dari Presiden SBY dan Ibu Negara, serta berbagai tokoh, seperti Walikota DKI Jakarta Fauzi Bowo, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement