Ahad 04 Sep 2011 10:28 WIB

Alumni UI Dukung Gelar bagi Raja Saudi

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH - Para alumni Universitas Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, mendukung keputusan rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri yang baru-baru ini menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Raja Abdullah bin Abdul Aziz.

''Hal tersebut merupakan gebrakan dalam hubungan diplomasi RI-Saudi,'' ungkap Abdullah M Umar, salah seorang alumni Fakultas Ilmu Budaya UI yang sudah lebih 10 tahun tinggal di Jeddah, melalui surat elektronik kepada Antara di Jakarta, Ahad (4/9).

Sementara, seorang alumni FEUI angkatan tahun 1986 yang sudah bekerja selama 13 tahun di Islamic Development Bank (IDB) menceritakan keterlibatan Raja Abdullah yang sigap membantu berbagai bencana di seluruh dunia. Khususnya para yatim piatu Aceh korban tsunami pada 26 Desember tahun 2004.

Saat ini lebih dari 5.000 anak yatim dirawat dan dibantu pendidikannya oleh para dermawan dari negara Islam yang disponsori oleh Raja Abdullah. Sebanyak 2.000 diantaranya dibantu langsung oleh Raja.

''Bantuan ini akan terus berlanjut sampai mereka berumur 18 tahun,'' kata alumni tersebut yang tak mau disebut jati dirinya.

Ia mengatakan bahwa gelar tersebut pantas diberikan mengingat kiprah Raja Abdullah sejak memegang tampuk kepemimpinan tahun 2005 khususnya di bidang perdamaian dan kemanusiaan.

Hal serupa juga diungkapkan oleh alumni UI lain. Selamet Riyadi, alumni UI angkatan 94, yang kini bekerja sebagai sales manajer sebuah perusahaan perhiasan terkemuka di Jeddah mengatakan bahwa sumbangan Raja Abdullah dalam perkembangan iptek yang kongkret adalah dibangunnya King Abdullah For Science and Technology (KAUST). Sebanyak 700 mahasiswa pasca sarjana dari seluruh dunia mendapatkan beasiswa penuh dan uang saku sebesar SR 6000 per bulan.

Tidak kurang dari 20 mahasiswa Indonesia mendapatkan beasiswa bergengsi tersebut. Banyak lagi alumni UI di Jeddah yang mendukung keputusan Rektor UI tersebut. Mereka justru mengatakan bahwa pemberian gelar doktor HC tersebut merupakan terobosan baru dalam diplomasi RI-Saudi yang dampaknya dapat dirasakan secara langsung oleh hubungan kedua negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement