Ahad 28 Aug 2011 15:25 WIB

Menko Kesra: 2012, Tak Ada Lagi Pungutan di Sekolah

Rep: Prima Restri/ Red: Agung Vazza
Menko Kesra Agung Laksono (kiri) saat meninjau sebuah sekolah, awal Agustus 2011 lalu.
Foto: Antara
Menko Kesra Agung Laksono (kiri) saat meninjau sebuah sekolah, awal Agustus 2011 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono mengatakan agar sekolah tidak lagi melakukan pungutan kepada siswa SD dan SMP pada 2012. Pasalnya semua kebutuhan sekolah sudah tercakup dalam dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Dijelaskan Agung, untuk 2012 mendatang dana BOS sudah mencakup 100 persen dari biaya operasional sekolah setiap siswa. Berbeda dengan tahun 2011 yang baru mencakup 60-70 persen kebutuhan operasional sekolah. Alokasi anggaran BOS untuk tingkat SD dan SMP sebesar Rp 23,6 trliun. Satuan biaya untuk tiap siswa tingkat SD sebesar Rp 580.000 per tahun. Sedangkan untuk tiap siswa SMP sebesar Rp 710.000 per tahun. Sedangkan jumlah siswa SD tercatat berjumlah 28 juta siswa dan siswa SMP sebanyak 10,3 juta.

"Perbaikan kualitas pendidikan menjadi prioritas dari pemerintah selain kesehatan dan ekonomi," tutur Agung, akhir pekan lalu. Alokasi dana untuk pendidikan di 2012 ditambahkan cukup besar mencapai Rp 250 triliun dari total anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 1.300 triliun.

Agung menyebutkan di 2012 nanti pemerintah juga akan melakukan perbaikan sekolah dasar inpres. Yang berdasarkan rencana akan dilakukan perbaikan SD inpres sebanyak 130 ribu di 2012 mendatang.

Meski begitu diakui penggunaan terbesar dari anggaran pendidikan adalah untuk gaji guru. "Peningkatan gaji guru ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru," kata Agung. Meningkatnya kesejahteraan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru yang juga akan meningkatkan kualitas siswa.memang tidak bisa dilakukan peningkatan sekaligus tapi setidaknya dengan peningkatan kualitas guru bisa memberi dampak pada peningkatan kualitas siswa.

Namun yang menjadi persoalan, kata Agung, apakah dengan uang sebesar itu bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Karena itu yang paling penting adalah agar anggaran pendidikan digunakan untuk program yang tepat dengan sasaran yang tepat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement