Senin 22 Aug 2011 19:26 WIB

Anas Yakin Kasus Nazaruddin tak Gembosi Suara Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyatakan optimistis kasus Nazaruddin tidak akan berpengaruh buruk dalam perolehan suara PD pada Pemilu 2014 dan Pemilihan Kepala Daerah. "Kalau sekarang ada badai dan ujian, ini adalah rahmat dari Tuhan agar Demokrat naik kelas," kata Anas usai melantik pengurus DPD Partai Demokrat Kepri di Batam, Senin (22/8).

Ia merasa optimistis PD akan tetap besar dan semakin besar dengan ujian yang menimpa partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Menurut dia, masalah yang menimpa PD ibarat ujian. Agar bisa menjadi partai besar yang teruji, kata dia, maka PD harus melalui beragam ujian.

Kepada ratusan kadernya, Anas meminta bekerja serius demi kebesaran partai. Ia mengatakan, pada 2013 mendatang merupakan pembuktian bagi kader Demokrat dalam menjalankan amanah. Anas juga meminta para kader untuk fokus bekerja bagi masyarakat agar pada Pemilu mendatang masyarakat memiliki gambaran partai mana yang dipilih.

Ia menyatakan keyakinannya masyarakat tetap memilih Partai Demokrat karena melihat kinerja partai selama ini. "Tak usah berbicara 2014 dulu. Yang penting menunaikan janji-janji politik 2009 lalu. Supaya masyarakat punya gambaran utuh untuk memilih di 2014. Dan kami yakin Partai Demokrat akan mendapat kepercayaan itu," beber Anas.

Dengan kinerja yang baik, lanjut dia, maka dapat membuktikan kesungguhan PD, sehingga masyarakat akan kembali memilih PD dalam Pemilu 2014. "Rakyat akan menentukan, partai mana yang layak diberi mandat. Dan saya yakin Partai Demokrat akan semakin besar dan dipercaya rakyat," katanya.

Anas menyatakan hanya partai yang bekerja akan dicintai rakyat sehingga kader harus membuktikan kesungguhannya. Kepada ratusan kadernya di Batam, ia meminta agar tidak menanggapi isu politik yang menerpa PD. Apalagi yang tidak memberikan pencerahan dan pendidikan politik rakyat.

"Banyak isu yang hanya menimbulkan kekeruhan dan kekisruhan, ini bukan yang diharapkan masyarakat," kata mantan komisoner KPU ini menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement