Senin 22 Aug 2011 15:32 WIB

Polda Jateng Siap Kawal Para Pemudik Motor

Rep: C06/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Polda Jawa Tengah menyiapkan personel khusus untuk mengawal pemudik yang menggunakan sepeda motor. Hal ini untuk antisipasi kecelakaan yang rawan terjadi.

"Bisasanya, kecelakaan terjadi karena pemudik telah lelah, namun memaksakan diri," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Didik Triwidodo, Senin (22/8). Ia menyampaikna saat gelar apel siaga kesiapan personel mengamankan arus mudik di Lapangan Mapoltabes Semarang.

Menurut Didik, pengawalan ini sifatnya kondisional. Langkah ini baru dilakukan apabila polisi menilai lonjakan pemudik sepeda motor telah terjadi. Untuk menghindari kelelahan, petugas juga akan memaksa pemudik untuk istirahat. "Kalau polisi pengawalnya istirahat, otomatis pemudik yang dikawal juga istirahat," jelas Didik.

Didik menjelaskan, pengawalan pemudik motor ini merupakan estafet dari Polda Jabar. Pengawalan juga merupakan bagian dari Operasi Ketupat Candi 2011 yang dimulai H-7 sampai H+7 Lebaran.

Selain memberi fasilitas pengawalan, Polda Jateng menyiagakan 12.193 personel. Mereka tersebar di Mapolda dan 35 Polres. Selain itu, juga telah disiagakan 228 pos. "Nanti setelah upacara ini, personil langsung mendapat pengarahan dan menempati pos masing-masing," ujar Didik.

Berdasar pantauan polisi, ada 143 lokasi rawan kecelakaan, 55 lokasi rawan banjir, 116 lokasi rawan pasar tumpah, 131 lokasi rawan kemacetan, dan 337 lokasi perlentasan kereta tanpa palang pintu.

Untuk objek vital, ada beberapa lokasi yang menurut Didik perlu pengawasan. Lokasi itu antara lain terminal bus 103 lokasi, kereta api 95 lokasi, pelabuhan laut 12 lokasi, bandar udara 3 lokasi, SPBU ada 535 lokasi, masjid 7030 lokasi, lokasi shalat Ied ada 1740 lokasi, mal 134 lokasi, dan objek wisata 204 lokasi.

Terkait lokasi pasar tumpah, terpantau ada beberapa titik yang harus menjadi perhatian pemudik. "Pasar tumpah memang masih menjadi masalah," ujar anggota Komisi D DPRD  Jateng, Sri Praptono.

Menurut Sri, pasar tumpah yang perlu menjadi perhatian ada di daerah Brebes, Kaliwungu, jalur Demak-Kudus, jalur Semarang-Grobogan, Mangkang, dan Ambarawa. Ia menambahkan, bila setiap kota/kabupaten pasti memiliki pasar tumpah.

Namun, permasalahan pasar ini menurut Sri telah berkurang dengan adanya ring road di sejumlah. Meski demikian ada beberapa daerah yang belum memiliki ring road, seperti Brebes, Pasar Mranggen (Semarang-Purwodadi), dan Ambarawa.

Selain itu, Sri mengatakan masih ada beberapa ruas jalan seperti ruas Demak-Kudus yang masih mengalami perbaikan. "Setengah badan jalan masih betonisasi, jadi akan terjadi efek bottle neck," jelas Sri.

Menurut Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Urip Sihabudin menambahkan, perlintasan sebidang kereta juga dapat menjadi permasalahan lalu lintas. "Bukan hanya pasar tumpah saja, perlintasan sebidang dan penyempitan jalan juga menjadi masalah," ujar Urip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement