REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Palang Merah Indonesia (PMI) siagakan 152 relawannya untuk merespon dampak peningkatan aktifitas 6 gunung berapi di Indonesia, yaitu Gunung Marapi dan Kerinci (Sumatera), Soputan, Lokon dan Karangetan (Sulawesi) serta Gunung Papandayan (Jawa Barat).
Dalam siaran pers yang dikirim ke republika.co.id, Rabu (17/8), PMI menyatakan ratusan personil tersebut merupakan anggota Satgana (Satuan Penanggulangan Bencana), relawan KSR (Korps Sukarela) yang mayoritas adalah mahasiswa dan SIBAY (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat).
Di Sumatera Barat, PMI setempat menurunkan 75 relawan Satgana, 15 anggota SIBAT dan 10 anggota KSR untuk siaga dan terus memantau aktivitas Gunung Marapi.
"Para relawan diturunkan dari PMI Kabupaten Padang Pariaman, PMI Kota Pariaman, PMI Kota Bukit Tinggi, PMI Kabupaten Agam, PMI Kabupaten Tanah Datar, PMI Kabupaten Kayu Aro dan PMI Kabupaten Kerinci," ujar Kepala Markas PMI Provinsi Sumatera Barat, Hidayatul Irwan.
Menurut pengamatan mereka, Gunung Kerinci masih bergejolak sejak akhir Juli 2011. Terpantau terakhir pada 20 Juli lalu, gunung yang berada di perbatasan Sumatera Barat dan Jambi ini mengeluarkan asap putih kecoklatan dengan hujan abu yang saat itu sempat melanda Sosok Selatan dan Sungai Penuh.
Di Sulawesi Utara, Komandan Satgana PMI Provinsi Sulawesi Utara, Irwan Lalegit, mengatakan timnya masih terus siaga dan memantau aktifitas Gunung Lokon, Gunung Karangetan dan Soputan. "Pemantauan kami lakukan secara intensif. Hingga saat ini Gunung Soputan masih mengeluarkan lava pijar dan hujan abu. Kami pun telah mendistribusikan masker untuk penduduk yang tinggal di lokasi dekat gunung-gunung tersebut," katanya.
Untuk mengamati Gunung Karangetan yang aktifitasnya meningkat sejak kemarin, PMI setempat menurunkan 20 Satgana dari PMI Kabupaten Kepulauan Sitaro. Meski aktivitas Gunung Lokon cenderung menurun, sebanyak 11 anggota KSR dan 5 Satgana dari PMI Kota Tomohon tetap siaga di posko pemantauan Kelurahan Matani Tomohon.
Sementara itu di Jawa Barat, Kepala Markas PMI Kabupaten Garut H. Dedi mengatakan, 20 anggota KSR PMI Kabupaten Garut dan 30 anggota Satgana dari PMI Kabupaten Garut terus siaga memantau perkembangan Gunung Papandayan. Sebagai dukungan terhadap respon cepat PMI untuk 6 gunung berapi ini, PMI membentuk Pusat Bantuan Bencana di enam regional, yaitu Serang, Semarang, Surabaya, Padang, Banjarmasin dan Makassar.
"Pusat Bantuan Bencana ini akan dilengkapi dengan gudang bantuan logistik, armada amphibi (haglund), rumah sakit lapangan, ambulans, perlengkapan produksi air bersih untuk kondisi darurat, tangki air, truk dan berbagai fasilitas pendukung," jelas Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, Arifin Muh Hadi.