REPUBLIKA.CO.ID, MERAK, BANTEN - Setelah selama 11 hari ribuan truk mengantre di dalam dan luar Pelabuhan Merak, Provinsi Banten pada Senin ini aktivitasnya kembali normal, dan tidak terlihat ada penumpukan kendaraan di jalan layang Cikuasa Atas.
Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane, menjelaskan, kondisi Pelabuhan Merak, pascaantre selama 11 hari kembali normal. "Sekarang antrean tidak ada, dan semua sopir truk maupun kendaraan pribadi yang baru datang bisa masuk ke dalam pelabuhan dan masuk ke kapal, tanpa harus menunggu lama lagi," katanya menambahkan.
Dia menjelaskan bahwa antrean truk yang terjadi lebih dari 10 hari tersebut, diharapkan tidak akan terjadi lagi di Pelabuhan Merak. "Harapan kami antrean kendaraan berlama-lama tidak pernah lagi, tetapi jika dilihat dari kondisi pertumbuhan nasional, rasanya antrean truk tidak bisa dihindari," katanya.
Namun yang pasti, menurut La Mane, pihaknya terus berupaya dan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada semua pengguna jasa transportasi penyeberangan laut. "Hal yang utama kami lakukan selaku operator pelabuhan, adalah dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin," ujarnya.
Sementara itu, pedagang di sekitar pelabuhan juga menjelaskan mulai normalnya aktivitas kendaraan yang sebelumnya mengantre beberapa hari itu. "Sudah tidak ada lagi antrean di jalan layang Cikuasa Atas, sejak Senin subuh tadi," kata salah seorang pedagang makanan ringan, Sumiati.
Dia menjelaskan, sejak tidak ada penumpukan di jalan layang Cikuasa Atas, Merak, banyak kendaraan yang datang sekedar membeli makanan dan minuman untuk persiapan di dalam kapal.
"Kalau sekarang pembeli di warung saya bukan hanya sopir truk tetapi juga kendaraan kecil seperti sedan dan kijang," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
