REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Kedutaan Besar Republik Indonesia Riyadh merencanakan akan menjamu lebih dari 5.000 tenaga kerja Indonesia (TKI) terkait dengan peringatan HUT ke-66 RI di negara kerajaan tersebut.
"Tidak kurang dari 5.000 orang dari kalangan TKI, perawat, tenaga profesional dan masyarakat Indonesia dijamu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sehubungan dengan HUT RI dibarengi dengan perayaan Idul Fitri," kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur.
Kegiatan menyongsong HUT RI tersebut KBRI Riyadh melibatkan mahasiswa dan TKI menyelenggarakan pertandingan berbagai cabang olahraga. Di sisi lain, dalam kurun 6 Juli hingga 2 Agustus 2011, KBRI Riyadh telah memulangkan 288 TKI bermasalah ke Indonesia setelah hak-hak mereka dipenuhi majikan. ''Total hak-hak para TKI yang berhasil diperoleh dari majikan mereka sebesar 245.169 dolar AS atau setara dengan kisaran Rp 2,1 miliar,'' katanya.
Para TKI yang umumnya tenaga kerja wanita (TKW) itu bermasalah antara lain karena kabur dari majikan dan meminta perlindungan ke KBRI, pekerjaan tidak sesuai dengan perjanjian, tidak siap bekerja, ingat keluarga di tanah air dan mendapat perlakuan kasar. KBRI Riyadh menyediakan tempat penampungan yang diberi nama "Transit House" setelah melalui proses pendataan dan administrasi.
Proses pemulangan para TKI bermasalah tersebut dilakukan melalui beberapa tahap dengan menggunakan penerbangan Batavia Air (97 orang), Singapore Airlines (176 orang), Saudi Air (tujuh orang), Cathay Pasific (tiga orang), Kuwait Air (dua orang), Emirate Air, Qatar Air dan Malaysia Airlines masing-masing satu orang. "KBRI senantiasa mengupayakan permasalahan TKI dapat diselesaikan dalam waktu singkat sebagai wujud kepedulian dan keberpihakan yang pada gilirannya untuk dapat memaksimalkan usaha perlindungan terhadap WNI," kata Dubes Gatot.