REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim penjemputan yang merupakan gabungan dari beberapa instansi membawa tersangka kasus korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin ke Indonesia. Ternyata tim tersebut juga membawa serta isteri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni dan dua rekannya, Rahmat Nasir dan Eng Kiam Lim Garrett yang merupakan warga negara Singapura.
"Berdasarkan laporan, Nazar ditangkap polisi lokal Cartagena, bersama 3 orang lainnya, (terdiri dari) satu orang istri dan 2 orang temannya, Rachmad Nasir dan Ng Kian Liem Garrett, orang Singapura. Mereka berempat dibawa menuju ke sini," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/8).
Anton menambahkan saat penangkapan Nazaruddin di Cartagena, Kolombia, pada Ahad (7/8) lalu, Nazaruddin tidak sendiri. Nazaruddin didampingi dengan isteri dan dua rekannya dalam pelariannya ke beberapa negara. Anton mengatakan isteri Nazaruddin dan dua rekannya itu dibawa juga ke Indonesia untuk diproses secara hukum.
Anton menegaskan Polri menjamin keamanan Nazaruddin, isteri dan dua rekannya dalam pesawat tersebut. Tim penjemputan memberikan pengawalan ekstra, terutama terhadap Nazaruddin. Tim penjemputan yang lebih memilih untuk menggunakan pesawat carteran, karena dengan dalih agar Nazaruddin bisa lebih cepat dan aman tiba di Jakarta.
"Supaya tidak lama dan lebih aman. Mengenai usulan menggunakan pesawat carteran, tanya timnya saja kalau sudah datang," kelitnya.