REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Etik KPK mengkhawatirkan keselamatan tersangka kasus suap Sesmenpora, M Nazaruddin. Komite pimpinan Abdullah Hehamahua itu khawatir jika nasib Nazaruddin sama seperti aktivis Munir yang diduga tewas dibunuh saat di pesawat.
“Ya syukur kalau dia datang hidup-hidup ke tanah air, bagaimana kalau dia di Munir-kan,” kata Abdullah di kantornya, Rabu (10/8).
Abdullah tidak mau kinerja Komite Etik terganggu karena belum hadirnya Nazaruddin. KomiteEtik terus bekerja meskipun Nazaruddin sebagai pihak yang mendapat prioritas untuk diperiksa belum hadir.
Hingga saat ini Nazaruddin masih berada di Kolombia. Ia menjadi prioritas Komite Etik untuk diperiksa. Karena, ia menjadi pihak pertama yang melontarkan tudingan soal keterlibatan petinggi KPK yang melakukan sejumlah rekayasa kasus.