REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden SBY dan sejumlah kader Partai Demokrat memuji penangkapan buronan KPK, M Nazaruddin di Kolombia sebagai prestasi pemerintah. Namun, pujian ini dinilai salah alamat oleh Wakil Ketua Umum DPR RI, Pramono Anung.
"Ini yang menangkap, kan bukan pemerintah, bukan polisi kita dan bukan interpol kita. Yang menangkap polisi lokal (Kolombia)," ujar politisi PDI Perjuangan ini di Gedung DPR RI, Selasa (9/8). Sejauh yang diketahui Pram dari media massa, Nazaruddin bahkan dikenali secara kebetulan oleh polisi setempat di Cartagena, Kolombia saat berada di lokasi umum.
"Jadi ini apesnya Nazaruddin saja, bukan karena apa-apa, bukan karena pemerintah," imbuh Pram. Khusus kepada KPK, Pram pun meminta lembaga ad hoc tersebut bisa menerapkan perlakuan yang sama bagi siapapun. "Terutama bagi orang-orang yang berada di lingkaran kekuasaan."
Karena Nazaruddin telah melontarkan berbagai tudingan ke banyak politisi Demokrat di hadapan media massa, Pram mengingatkan KPK persoalan ini telah menjadi domain publik. "Menjadi tugas sepenuhnya KPK untuk mengklarifikasi semua tudingan Nazar, tidak bisa lagi ditutup-tutupi," tegas Pram.