REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin berpindah-pindah ke berbagai negara dengan menggunakan identitas palsu. Menurut Polri, Nazaruddin berpetualang ke enam negara hingga ditangkap di Kolombia pada Ahad (7/8) pukul 02.00 waktu setempat.
Mengenai catatan waktunya, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan belum mendapatkannya secara detail. Dari data yang ia dapat, Nazaruddin berada di Kamboja pada 23 Juli dan keesokan harinya berturut-turut Nazaruddin singgah ke Madrid, Spanyol, Republik Dominika dan Kolombia.
"Saya belum tahu sejak kapan ia (Nazaruddin) berada di Kolombia. Sebenarnya tim telah bertemu dengan Nazaruddin sebelum ditangkap namun Nazaruddin tidak mengetahuinya karena anggota kita menyamar," tegasnya.
"Setelah dari Singapura, ia berpindah ke Vietnam dan Kamboja, lalu ke Madrid, Spanyol kemudian ke Republik Dominika dan berakhir di Kolombia," kata dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/8).
Anton menambahkan Nazaruddin sempat mengecoh perhatian tim gabungan untuk menangkapnya saat dari berpindah dari Singapura. Dari data yang sudah masuk, Nazaruddin mengirimkan datanya ke Kuala Lumpur, Malaysia. Ternyata Nazaruddin langsung terbang ke Vietnam, bukan ke Malaysia.
Dari Vietnam, jelasnya, Nazaruddin bepergian ke Kamboja. Dari negara itu, Nazaruddin menyewa sebuah pesawat carter untuk terbang ke Madrid, Spanyol dan singgah di Republik Dominika dan menetap di Bogota, Kolombia. Dari Bogota, Nazaruddin berpindah ke kota lain, Cartagena yang masih wilayah dari negara Kolombia.