Jumat 05 Aug 2011 20:52 WIB

Keluarga MInta Jenazah Kikim Dipulangkan ke Tanah Air

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR--Keluarga TKW asal Cianjur, Jabar, yang meningal dunia di Saudi Arabia, berharap jenazah Kikim dapat dimakamkan di kampung halamanya, sebelum Lebaran tahun ini.

Hingga saat ini, pihak keluarga almarhumah Kikim Komalasari, masih menunggu janji pemrintah untuk mengembalikan jenazah Kikim warga Kampung Babakan Hurmat, Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Cianjur.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kikim meninggal duani, dibunuh majikannya secara menggenaskan saat bekerja di Abha, Saudi Arabia, tahun lalu. Jasadnya diketemukan beberapa hari di dalam tong sampah di salah satu sudut Kota Abha.

Namun, harapan keluarga untuk memakamkan Kikim secara layak di kampung halamanya hingga saat ini belum ada kepastian pemerintah kapan jenazahnya akan dipulangkan.

Padahal kata kakak kandung korban, Atang Jaelani (45), pihak keluarga telah menyelesaikan seluruh persyaratan yang sekiranya dapat menghambat kepulangan jenazah tersebut, termasuk menyelesaikan dokumen akta waris.

"Informasi terakhir yang kkami dapatkan, jenazah adik saya akan dipulangkan bulan Juni. Namun sudah masuk bulan Agustus, belum ada kabar pasti dari pihak pemerintah," katanya di Cianjur, Jumat.

Dia menjelaskan, terakhir kali untuk mengabulkan harapan keluarga, pihaknya dengan sangat terpaksa membuat surat pengampunan bagi pelaku yang diduga pihak keluarga, pelaku dapat bebas dari jeratan hukum penggal atau qisas.

"Tapi sampai hari ini, kami hanya mendapat janji dan dibohongi lagi. Setiap kami datang dan bertanya ke Jakarta, hanya besok dan besok yang mereka berikan pada kami," ucapnya dengan nada kesal.

Sebelumnya, tutur dia, pihak keluarga, seakan tidak pernah berhenti dan menyerah, menanyakan nasib jenazah saudaranya itu ke pihak-pihak terkait di Jakarta mulai dari dinas di lingkungan Pemkab Cianjur, sampai Dirjen Tenaga Kerja.

"Selalu ada kendala kepulangan jenazah adik saya itu, terakhir kali alasan pemerintah, karena Paspor asli adik saya hilang. Padahal paspor tersebut ada dipihak kepolisian setempat saat dia menjalani pemeriksaan berita acara pidana (BAP)," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mekarwangi, Cecep Surahman, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, menjelaskan, pihak keluarga dan pemerintahan desa, masih bersabar menunggu datangnya jenajah Kikim.

"Tidak tertutup kemungkinan akan ada aksi massa, baik ke pemerintah setempat, provinsi maupun pusat, kalau keinginan keluarga Kikim tidak juga direspon," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement