Kamis 28 Jul 2011 16:12 WIB

Serikat Karyawan Garuda Dukung Aksi Demo Pilot

Garuda Indonesia
Foto: Yogi Ardhi
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Serikat karyawan PT Garuda Indonesia mendukung penuh aksi mogok para pilot dan awak kabin agar manajamen bersedia memperhatikan permasalahan yang terjadi sesungguhnya tentang hubungan industrial. "Kami mendukung penuh aksi mogok para pilot dan awak kabin, agar manajemen tidak tinggal diam," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia, Salim di Tangerang, Banten, Kamis.

Dia mengatakan, aksi mogok pilot itu merupakan bagian dari akumulasi permasalahan di tubuh Garuda Indonesia, sehingga perlu ada solusi terbaik.

Pernyataan Salim tersebut terkait ratusan pilot dan awak kabin melakukan aksi demo di lingkup kantor PT Garuda Indonesia di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, sehingga sejumlah penerbangan batal dan mengalami keterlambatan.

Atas aksi tersebut, Meneg BUMN Mustafa Abubakar melakukan sidak ke terminal II Bandara Soekarno-Hatta untuk mengetahui penyebab mogok dan melakukan dialog dengan serikat karyawan.

Menurut dia, aksi para pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) adalah bagian dari akumulasi permasalah hubungan industrial.

Dia menambahkan, hal ini akibat adanya kesalahan manajemen dan agogansi kekuasaan, bahwa hubungan manajemen dan karyawan dan serikat pekerja tidak harmonis.

Bahkan sampai saat ini tidak adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB), maka manajemen diduga melakukan pelanggaran hukum atas UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan, UU No.21/2000 tentang Serikat Pekerja serta UU No.19/2003 tentang BUMN.

Salim mengatakan, sampai saat ini belum ada jenjang karir pegawai secara jelas, karena manajamen sering membuat kebijakan yang diskriminatif dalam hal memberikan hak-hak pegawai.

Manajemen mengangkat tenaga kerja kontrak menjadi pejabat struktural dari tingkat wakil presiden hingga level menejer. Demikian pula, manajemen juga memberlakukan pemberangusan terhadap serikat pekerja, bahwa serikat karyawan telah menyampaikan ke Meneg BUMN dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tapi hingga saat ini belum ada tanggapan.

Namun pihaknya kecewa dan sudah tidak menghargai manajemen saat ini serta meminta bantuan kepada pihak terkait untuk dapat membentuk tim melakukan audit dan investigasi atas kinerja manajemen Garuda.

Tujuan audit dan investigasi itu, katanya untuk mendapatkan gambaran yang sesungguhnya tentang kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, demikian Salim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement