REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Dua penerbangan Garuda Indonesia dari Medan, Sumatera Utara dan Denpasar, Bali menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, batal terbang terkait aksi mogok ratusan pilot perusahaan tersebut.
Pemantauan di terminal II kedatangan luar negeri Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, akibat pembatalan tersebut para penjemput kecewa setelah menunggu berapa jam. "Kami kecewa berat karena sudah tiga jam menunggu, ternyata penerbangan dibatalkan," kata Sofyan Siregar (40) yang menjemput saudaranya dari Medan.
Pesawat Garuda yang batal berangkat Medan itu dengan nomor penerbangan GA-185 seharusnya pukul 13.00 WIB dan dari Denpasar GA-407 pukul 12.50 WITA.
Sofyan mengatakan, menyesalkan sikap manajemen Garuda yang tidak mempersiapkan pilot mereka sehingga mengecewakan penumpang. Sofyan mengetahui adanya pembatalan penerbangan dari Medan dan Denpasar itu setelah melihat papan pengumuman yang tertera pada terminal II kedatangan untuk luar negeri dan khusus Garuda.
Kekecewaan serupa juga dialami, Putu Suryata (39) warga Duri Kosambi, Jakarta Barat yang menjemput saudaranya dari Denpasar.
Selain itu, pesawat dari Ambon transit di Makassar dengan nomor penerbangan GA-641 mengalami keterlambatan sekitar tiga jam pada hal seharusnya sudah sampai di Jakarta pukul 11.05 WIB.
Sementara itu, staf humas PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Soekarno-Hatta, DedY ditemui di terminal II-F mengakui adanya pembatalan dan keterlambatan penerbangan dari dan menunju Cengkareng.
"Kami masih mendata jumlah penerbangan yang terlambat dan mengalami pembatalan terbang," katanya.
Ditemui terpisah, Humas Garuda Indonesia Pujobroto membenarkan bahwa ada keterlambatan penerbangan dari Makassar, Pekanbaru, Semarang dan Pelambang dan beberapa daerah lainnya. Namun keterlambatan atau pembatalan penerbangan tersebut tidak dapat diantisipasi karena rencananya yang mogokt hanya pilot Garuda yang berada di Jakarta, tapi belakangan juga terjadi di beberapa kota di Indonesia.