Kamis 28 Jul 2011 14:34 WIB

Golkar tak Bisa Tegaskan Status Surya Paloh

Rep: Esthi Maharani/ Red: Johar Arif
Surya Paloh
Foto: Antara
Surya Paloh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Golkar (PG) belum bisa menegaskan status Surya Paloh di partainya setelah di deklarasikannya partai Nasdem awal pekan ini. “Apa Surya Paloh harus mundur?” tanya sejumlah wartawan kepada Ketua DPP PG, Priyo Budi Santoso, Kamis (28/7).

“Tanyakan saja kepada beliau. Kalau harapan saya, beliau bergabung lagi ke dalam PG sehingga partai akan dahsyat kekuatannya. Tapi kalau gak mau, ya beliau kan tokoh,” katanya.

Ia masih menunggu Surya Paloh mendeklarasikan diri akan menginduk ke partai mana. Karena sampai saat deklarasi partai Nasdem pun Surya tidak muncul. “Saya tidak tahu apakah beliau mendeklarasikan diri bahwa dia pendiri partai. Kalau itu, kami punya alasan,” katanya.

Artinya, jika Surya Paloh mendeklarasikan diri, maka pilihannya mengundurkan diri atau dipecat. “Mundur atau dipecat ya.. tinggal beda-beda tipis,” katanya. Tetapi, karena tak ada sikap pasti Surya menginduk kemana,  Priyo pun tidak bisa berkomentar banyak selain menunggu dan melihat perkembangan berikutnya.

Disinggung mengenai sumbangan dan kontribusi Surya Paloh dalam deklarasi partai Nasdem lewat siaran televisi hingga pendanaan 50 persen terhadap partai tersebut, Priyo sedikit mendelik.

“Apa tidak merasakan arahnya?” tanya wartawan. “Tanda-tanda itu, jangankan kami, Anda pun melihat,” jawab Priyo.

Nasdem bermula dari organisasi masyarakat (ormas) yang dideklarasikan Surya Paloh pada 1 Februari 2010 di Jakarta. Banyak pengamat yang melihat, ormas Nasdem merupakan cikal bakal partai yang akan dibentuk Surya Paloh. Pada 26 Juli 2011, Nasdem mendeklaraskan diri sebagai partai di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Kondisi ini pun masih dibantah ada keterkaitannya dengan ormas Nasdem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement