REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai Golkar melakukan pendataan ulang status keanggotaan kadernya hingga Agustus 2011, guna memerifikasi data kader inti yang aktif dan tidak aktif. "Pendataan ulang status keanggotannya ini dilakukan secara berkala dan tidak terkait dengan deklarasi Nasdem (Nasional Demokrat) sebagai partai politik," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (26/7).
Menurut dia, pendataan ulang status keanggotaan kader inti Partai Golkar ini merupakan langkah normal dalam rentang waktu satu semester, karena Partai Golkar ingin memberlakukan sistem kaderisasi yang sistematis dan modern. Priyo berharap, pendataan ulang status keanggotaan kader inti ini sudah selesai di tingkat daerah pada pertengahan Agustus 2011 dan hasilnya sudah dilaporkan ke tingkat pusat.
Pendataan ulang kader inti ini merupakan tahapan yang dilakukan Partai Golkar untuk menerapkan karakterisasi pengkaderan, seperti menggerakkan kader desa untuk menjaring kader-kader baru. "Pendataan kader inti ini diperlukan Partai Golkar sebagai partai kader sekaligus partai massa," katanya.
Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, kader inti Partai Golkar harus menginduk kepada partai dan ormas-ormas yang secara sah berinduk kepada Partai Golkar. Priyo menambahkan, kader Partai Golkar jika aktif di ormasi yang independen silakan saja, tapi jika ormas tersebut berpolitik maka harus memilih salah satunya.
Kader Partai Golkar banyak yang aktif di ormas Nasdem yang pada hari ini mendeklarasikan diri sebagai partai
politik. Priyo menegaskan, Partai Golkar tidak khawatir terhadap kehadiran Partai Nasdem, tapi status keanmggotaan kader Partai Golkar harus jelas dan memilih salah satunya.
Priyo juga berharap kader inti Partai Golkar bisa lebih loyal terhadap partai induknya yakni Partai Golkar.