REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (21/7) siang, melangsungkan sidang kabinet membahas persiapan bulan Ramadhan dan Lebaran di Kantor Presiden di Jakarta.
Dalam pengantarnya, Kepala Negara mengatakan meski puasa dan lebaran merupakan kegiatan rutin, namun langkah pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan, angkutan dan juga kebutuhan lainnya bagi masyarakat harus terus menyesuaikan perkembangan masalah yang ada.
"Kita mengetahui sesuai dinamika keadaan ekonomi dan sosial selalu muncul masalah baru, karena itu seringkali yang kita lakukan waktu lalu belum cukup apa yang kita lakukan sekarang," kata Presiden.
Kepala Negara mengingatkan semua menteri untuk betul-betul bekerja mempersiapkan dengan baik dan menelaah peluang masalah yang terjadi dan tidak bersikap menunggu masalah datang.
"Kalau kita tahu ada ruas jalan yang mesti diperbaiki jangan menunggu satu dua minggu sebelum Idul Fitri, kalau kita tahu ada masalah di penyeberangan Merak, solusi apa jangan setelah antrean panjang kita bingung dan reaktif, semakin banyak kendaraan yang dimiliki rakyat, transportasi kereta juga semakin penuh dan transportasi yang lain sehingga perencanaan yang baik penting," katanya.
Dalam sidang kabinet yang dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono dan para mentri itu, Presiden juga menyampaikan perlunya persiapan dan jaminan atas ketersediaan pangan.
Pembahasan hari ini terutama diarahkan untuk memastikan bahwa selama bulan suci ramadhan dan perayaan Idul Fitri ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat cukup, jangkauan harga tentu melindungi para petani bila berkaitan dengan harga pangan, tegas Kepala Negara.
"Itu penting untuk kita kelola dengan baik, agar rakyat kita mendapatkan pelayanan terbaik," kata Presiden.
Ikuti Whatsapp Channel Republika