Selasa 19 Jul 2011 19:18 WIB

17 Bonggol Raflesia Ditemukan di Hutan Lindung Rindu Hati

Raflesia Arnoldi
Raflesia Arnoldi

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, menemukan 17 bonggol atau calon bunga Raflesia di Hutan Lindung Rindu Hati.

"Hasil penelurusan kami dengan anggota komunitas Peduli Puspa Langka dari Kota Bengkulu ditemukan 17 bonggol atau calon bunga di hutan Rindu Hati," kata Koordinator Kelompok Peduli Puspa Langka (KPPL) Tebat Monok, Kepahiang, Holidin, di Bengkulu, Selasa.

Hal itu dikatakannya usai melakukan ekspedisi ke Hutan Lindung (HL) Rindu Hati bersama sejumlah wartawan cetak dan elektronik serta peneliti Raflesia dari Universitas Bengkulu.

Ekspedisi menelurusi habitat di HL Rindu Hati tersebut juga diikuti anggota komunitas Ppeduli Puspa Langka yang dibentuk sejumlah pengguna jejaring sosial facebook yang peduli terhadap kelestarian bunga itu.

Peserta ekspedisi menemukan dua bonggol berukuran besar yang diperkirakan akan mekar dalam beberapa pekan ke depan. "Kalau dilihat dari perigon atau kelompak teratas yang masih tertutup, ini sekitar dua minggu lagi akan mekar," kata peneliti Raflesia dari Universitas Bengkulu, Agus Susatya.

Ia memperkirakan, jika bonggol tersebut tidak terganggu oleh satwa liar dan tangan manusia, hingga akhir tahun ini diperkirakan bunga itu akan mekar bergantian.

Setelah menelusuri hutan hingga 300 meter dari badan jalan raya yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan Kepahiang, tim penemukan total 17 bonggol termasuk dua yang diperkirakan mekar dalam waktu dekat.

Sebaran 17 bonggol tersebut dalam radius satu kilometer di dalam kawasan hutan yang terjal hingga kemiringan 60 derajat. "Jadi sepanjang tahun ini kami perkirakan akan ada yang mekar pada setiap bulannya, tergantung perlindungan terhadap bunga itu," tambahnya.

Sementara Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka Hutan Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan, perambahan liar yang terjadi di hutan itu akan mengancam kelestarian Raflesia. "Kami melihat tidak ada upaya menertibkan perambahan dari pihak terkait, buktinya kawasan yang gundul terus bertambah," katanya.

Perambahan hutan secara liar tersebut mengakibatkan habitat bunga langka itu terancam, sebab inangnya yakni jenis liliana sp paling banyak ditemukan di HL Rindu Hati.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement