Senin 18 Jul 2011 10:48 WIB

Presiden Minta Menteri Jaga Harga dan Pasokan Pangan Agar Terjangkau

Sembako di pasar
Foto: Prayogi/Republika
Sembako di pasar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri kabinet memastikan ketersediaan pangan dan harga kebutuhan pokok menjelang puasa dapat stabil. Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam keterangan pers usai rapat terbatas bidang perekonomian di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin.

"Presiden berikan arahan setelah menteri laporkan, yang pertama menjaga stabilitas harga pangan pokok dan jamin ketersediaan pangan di seluruh tanah air," kata Hatta mengutip perintah Presiden. Selain memerintahkan hal tersebut, Kepala Negara pada kesempatan itu juga mengingatkan perlunya jaminan penyaluran beras bagi rakyat miskin tepat waktu dan tepat sasaran.

Untuk memastikan agar harga pangan tidak meningkat, Kepala Negara juga memerintahkan agar dilakukan operasi pasar di daerah-daerah yang menunjukkan gejala peningkatan harga. "Lakukan operasi pasar di seluruh tanah air pada daerah yang ada kecenderungan kenaikan harga pangan tersebut. Jaga dan tingkatkan produksi, produktivitas pangan sesuai rencana, laksanakan seluruh instrumen dan kebijakan dalam peningkatan produksi," kata Hatta menjelaskan perintah Presiden.

Hatta juga menambahkan,"presiden juga instruksikan menjaga dan melindungi petani serta menjaga harga gabah di tingkat petani, dan segera berikan bantuan penyaluran baik pupuk maupun benih para petani kita dan tingkatkan stok cadangan Bulog terutama antisipasi adanya iklim ekstrim."

Sejumlah menteri yang hadir antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mentan Suswono, Mensesneg Sudi Silalahi dan sejumlah pejabat lainnya.

Presiden usai rapat terbatas langsung bertolak menuju Bali untuk menghadiri pembukaan rangkaian pertemuan menteri tingkat ASEAN.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement