REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) dianggap sebagai soko guru yang menjadi salah satu tiang NKRI. Menurut Ketua MK, Mahfud MD, NU selalu menjaga kesatuan itu. "Tiang sosiologis dan politis untuk kelangsungan NKRI," kata Mahfud saat menghadiri Puncak Kegiatan Harlah Ke-85 NU di Gelora Bung Karno, Senayan, Ahad (17/7).
Menurutnya, Indonesia terbangun dengan mayoritas muslim yang bisa menuntut secara politis. Namun, katanya, NU tetap bersikap moderat.
Mahfud mengatakan, jalan moderat NU menjadi keuntungan bagi bangsa Indonesia. NU juga, menurutnya, lebih mengedepankan kesatuan NKRI.
Ia berpendapat, bangsa Indonesia akan mengalami masalah besar jika NU mengambil sikap dan jalan lain. "Tapi selama ini, NU selalu ikut menjaga itu (NKRI)," katanya.
Dengan langkah dan jalan yang diambil NU, menurut Mahfud, kedatangan Presiden SBY dirasa tepat dalam peringatan Harlah ke-85 NU ini. Ia mengatakan, kehadiran SBY sangat penting sebagai kepala negara. Terlebih, katanya, NU dianggap sebagai salah satu soko guru dalam bangsa ini.
Menteri Agama, Suryadharma Ali turut mengucapkan selamat dalam peringatan Harlah NU ini. Menurutnya, NU mempunyai pengabdian yang besar pada negara. Baik dalam masa penjajahan, maupun dalam mengisi kemerdekaan. Karena itu, ia berharap, peran NU semakin meningkat dalam menyokong pembangunan bangsa ini ke depannya.