Sabtu 16 Jul 2011 09:59 WIB

Studi: El Nino Kuat Dapat Naikkan Permukaan Air Laut

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Masyarakat pantai mungkin menghadapi risiko lebih tingginya permukaan air laut yang disertai oleh lonjakan topan yang lebih merusak saat El Nino melanda pada masa depan.U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Jumat (15/7), melakukan studi karena sejumlah topan tak biasa yang menghancurkan menyerang East Coast selama El Nino musim dingin 2009-2010.

Studi itu, yang dipimpin oleh Bill Sweet, dari Center for Operational Oceanographic Products and Services, NOAA, meneliti permukaan air laut dan peristiwa terjangan topan selama "musim dingin" Oktober sampai April selama lima dasawarsa di empat wilayah yang mewakili sebagian besar East Coast: Boston, Atlantic City, Norfolk dan Charleston.

Dari 1961 sampai 2010, didapati bahwa selama tahun El Nino kuat, daerah pantai tersebut mengalami hampir tiga kali lipat dari jumlah rata-rata peristiwa terjangan topan --yang didefinisikan sebagai satu kaki atau lebih. Penelitian itu juga mendapati permukaan air di daerah tersebut mengalami kenaikan air laut sepertiga kaki di atas kondisi yang diramalkan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu.

"Peristiwa permukaan air laut tinggi sudah membuat prihatin masyarakat pantai. Berbagai studi seperti ini mungkin bisa secara lebih baik mempersiapkan pejabat setempat yang merencanakan atau menanggapi keadaan yang mungkin mempengaruhi masyarakat mereka," kata Sweet.

"Misalnya, para perencana kota mungkin mempertimbangkan penerapan lagi tumpukan pasir utama guna meringankan eraosi di pantai mereka dan melindungi bangunan yang rentan seperti galangan kapal kota sampai Oktober, selama tahun El Nino kuat," katanya.

Kondisi El Nino ditandai oleh temperatur samudra yang hangat tidak biasanya di Pasifik Khatulistiwa, yang biasanya mencapai puncaknya selama "musim dingin" Belahan Bumi Utara. Semua itu terjadi setiap tiga sampai lima tahun dan peristiwa El Nino yang lebih kuat biasanya terjadi setiap 10-15 tahun, katanya.

Kondisi El Nino memiliki konsekuensi penting bagi pola cuaca global, dan di dalam AS, seringkali mengakibatkan kondisi di atas rata-rata dan temperatur yang lebih dingin daripada biasanya di seluruh sebagian besar wilayah selatan Amerika Serikat.

 

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement