Selasa 12 Jul 2011 19:58 WIB

Presiden Bantah Pojokan Media

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Johar Arif
Jubir Presiden julian Aldrin Pasha
Jubir Presiden julian Aldrin Pasha

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden membantah telah memojokan media terkait dengan sumber pemberitaan dari Muhammad Nazaruddin melalui pesan singkat (SMS) dan Blackbery Mesenger (BBM). Hal itu disampaikan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Kepada Republika Selasa (12/7). "Tidak ada upaya memojokan media oleh presiden," tukasnya.

Menurut Julian Presiden hanya mencermati sejumlah pemberitaan oleh media yang sumbernya memang patut dipertanyakan.  Karena hanya mengutip pesan singkat (SMS) dan Blackbery Mesenger dari Muhammad Nazaruddin. Apalagi pemberitaan itu kemudian menjadi headline.

Pertanyaan itu wajar muncul, mengingat mantan Bendahar Umum Partai Demokrat yang kini statusnya sudah menjadi tersangka itu belum diketahui keberadaannya. "Jadi apakah benar dari Nazaruddin, sedangkan dianya saja tidak ada di sini," tampik Julian.

Sebelumnya, katanya, memang awalnya tingkat kepercayaan pemberitaan tentang Nazaruddin masih boleh dipegang. Namun, belakangan ini tingkat akurasinya dipertanyakan. Oleh karena itu, pinta Julian, perlu dilakukan pengecekan lebih teliti supaya kabar itu tidak menyesatkan masyarakat.

Kalau berita itu benar dari Nazaruddin, menurut Julian, perlu ada pembuktian dari apa yang dikatakan tersebut. Pembuktian dilakukan oleh aparat hukum terkati apakah itu Kepolisian ataupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  

Dalam berbagai pesannya, Nazaruddin membeberkan berbagai masalah yang terjadi di tubuh Partai Demokrat. Termasuk poltik uang pada saat Pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement