REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pers Bagir Manan percaya pada komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan pers di Indonesia on the track. Karena itu, keluhan SBY terhadap pemberitaan media hendaknya dilakukan secara baik. Ia menilai, media tidak berlebihan dalam pemberitaan yang menyudutkan Partai Demokrat (PD).
Bagir mengatakan, persoalan politik yang menerpa PD hanya masalah momentum. Jadi tidak ada serangan sistematis media kepada partai bentukan SBY tersebut. Karena sebelumnya Partai Golkar pernah jadi sorotan pers. Begitu juga partai lain.
Karena itu, Bagir membantah media berlebihan dalam pemberitaan terhadap PD. Bagir malah menyoroti, kasus saling serang elite PD di televisi yang seharusnya mendapat sorotan SBY. "Sebagai publik figur mereka harus hati-hati menjaga pernyataannya," saran Bagir, Selasa (12/7).
Menurut Bagir, pemberitaan media sebagai upaya untuk ikut menjaga agar proses demokrasi bangsa Indonesia lebih dewasa. Dewan Pers meminta pemerintah membiasakan jalur dialog untuk menyelesaikan persoalan dengan pers. Jangan sampai ada penyalahgunaan posisi sehingga muncul penyalahgunaan kesempatan menyampaikan penilaian terhadap media.
Bagir menilai kehidupan pers yang sehat ikut menciptakan demokrasi. Ketidakpuasan terhadap pemberitaan dalam era demokrasi diatur mekanismenya. "Pers dikelola manusia, tak mungkin kebal dari kemungkinan kekeliruan. Kita bisa saja salah, tapi pers punya sistem koreksi," ujar mantan ketua Mahkamah Agung itu.