REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak semasa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Khofifah Indar Parawansa, belum mau sibuk mengurusi masalah politik di Tanah Air.
"Wah..., saat ini aku sibuk kelilling urusan dakwah," katanya sambil tertawa, ketika berbincang di sela acara Perkenalan Finalis "Pildacil" (Pemilihan Dai Cilik) di studio stasiun televisi ANTV, Ahad malam. Khofifah terlibat dalam kegiatan tersebut sebagai salah seorang pengasuh selama masa karantina para finalis.
Ia mengakui dirinya sibuk dalam kegiatan pembinaan generasi muda, terutama kaum perempuan agar bisa tumbuh mandiri dan berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. "Kerjaan aku sekarang ini keliling-keliling," kata Khofifah, yang kini juga sibuk dalam kegiatan koperasi. "Aku Presiden Koperasi ASEAN, mulai tahun kemarin sampai 2012," ucapnya.
Berbicara tentang keterlibatannya dalam Pildacil, Khofifah menyebut program tersebut sebagai sangat baik dalam mendukung upaya pemerintah membangun karakter bangsa demi terciptanya Indonesia yang lebih maju dan beradab.
Pildacil, menurut dia, bisa menjadi pendidikan karakter anak-anak sejak dini, terutama untuk mengenal nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.
Khofifah menyatakan, Kementerian Pendidikan Nasional sampai saat ini belum menemukan format pendidikan untuk membangun karakter bangsa, membangun mansyarakat Indonesia yang pro-kesetiakawanan, pro-kebersamaan, dan pro-kebangsaan.
"Dimana-mana terjadi konflik. Itu sebenarnya tidak akan terjadi apabila nilai-nilai luhur sudah ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Karena itu, Pildacil aku nilai merupakan sebuah ajang yang sangat baik," ujarnya.
"Dalam karantina mereka semua diajarkan mengenai nilai-nilai kebersamaan. Anak-anak ini (para finalis) berasal dari berbagai kalangan. Ada anak 'borju (hartawan) loh, dia itu menikmati sekali rasa kebersamaan yang belum pernah dialaminya. Dia ikut mencuci piring setelah makan, bahkan piring temannya," katanya, menambahkan.