Jumat 08 Jul 2011 18:32 WIB

Atasi Kemacetan, Kemenhub Percepat Pembangunan Dermaga VI untuk Merak-Bakauheni

Suasana di Pelabuhan Merak.
Foto: seputarforex.com
Suasana di Pelabuhan Merak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera mempercepat pembangunan dermaga VI di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni agar kemacetan di lintas itu tidak terulang.

"Kami upayakan percepatan pembangunan infrastuktur dermaga VI mulai tahun depan di lintas Merak-Bakauheni," kata Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, kepada pers usai Deklarasi Forum Internasional Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (FISKI) di Jakarta, Jumat (8/7).

Dari sisi armada kapal, katanya, pemerintah akan membuat dua kapal berbobot mati 5000 GRT yang akan diselesaikan dalam tiga tahun anggaran. "Untuk dermaga VI diperkirakan masing-masing dermaga Rp50-75 miliar dan dua kapal masing-masing senilai Rp100-125 miliar," katanya.

Selain itu, katanya, PT ASDP Indonesia Ferry dilaporkan dalam beberapa tahun mendatang juga siap menambah dua kapal di lintas itu.

Suroyo menegaskan, persoalan kemacetan Merak-Bakauheni terjadi karena kapasitas pelayanan, baik kapal maupun dermaga, tidak lagi mampu memenuhi permintaan yang tinggi seperti saat akhir pekan, liburan sekolah dan angkutan lebaran.

"Saat liburan seperti saat ini, truk yang melintas mencapai 2900 truk per hari, sedangkan kendaraan pribadi mencapai 2000-an per hari. Sementara kapal yang siap operasi maksimal 20 kapal dan yang benar-benar operasi hingga 24 jam hanya 17 kapal," katanya.

Idealnya di lintas terbesar di Indonesia itu, total kapal yang siap operasi harusnya 28 kapal dari 33 kapal yang melayani selama ini. "Jika 28 kapal dijamin tak masalah," katanya.

Terkait dengan usulan agar operator kapal menandatangani kontrak kerja pelayanan yang mengikat, Suroyo mengatakan, usulan itu bagus sekali. "Misalnya, kapal harus mampu melayani lintas Merak-Bakauheni per trip 90 menit dan bongkar muat 45 menit. Hanya saja, operator kapal bisakah diatur sedemikian ketat, sedangkan kondisi kapal rata-rata sudah tua," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement