REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto mengatakan sejak Januari hingga saat ini banyak arahan-arahan presiden ataupun instruksinya yang belum tuntas dikerjakan para menterinya. Jumlahnya, diakui dia, seperti yang diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni masih kurang dari 50 persen.
Kuntoro mencontohkan, misalkan jika ada 34 Kementerian Kelembagaan yang diberikan perintah, pekerjaan rumah yang bisa selesaikan dengan baik hanya 17 Kementerian Kelembagaan. "Jadi masalahnya merata di semua kementerian. Masih banyak arahan yang belum dijalankan dengan baik," bebernya di Jakarta, Kamis (7/7).
Ia melanjutkan, kebanyakan dari para menteri masih lambat dalam menjalankan tugas, meski tidak ada yang berhenti sama sekali. Namun hasil evaluasi ini tidak bisa dijadikan alasan untuk reshuffle. Karena menurut Kuntoro penggantian kabinet sepenuhnya berada di tangan presiden.
Sebelumnya dalam dalam sidang paripurna kabinet Presiden SBY 'menyentil' para Menteri di jajaran Kabinetnya yang dinilai belum sungguh-sungguh menjalankan tugas. Menurut SBY dari instruksi yang diberikannya, realisasinya masih kurang 50 persen. "Karena saya sudah dapatkan laporannya kurang dari 50 persen dari yang saudara laksanakan," ujar SBY.
SBY meminta supaya masalah-masalah yang berada di setiap jajaran diketahui. Mana yang tidak bergerak dan yang sudah ditindaklanjuti. Karena dia mengaku khawatir jika instruksi-instruksi tersebut malah dilupakan, tidak diimplementasikan dengan baik. "Saya khawatir sebagian dari kita tidak ingat ada instruksi, apalagi tertulis," katanya.
Lebih lanjut SBY mengatakan, bulan depan akan memasuki bulan suci ramadhan. Kemudian Indonesia juga memperingati HUT RI. Dalam rentang itu, harus diakui penggunaan waktu di setiap Kementerian akan terpengaruh. Namun, presiden meminta supaya waktu-waktu itu dapat digunakan untuk mengonsolidasikan semua pekerjaan dengan baik. Untuk memastikan prioritas ataupun agenda-agenda penting dapat dikelola dengan baik.
"Bahkan pada bulan suci seperti itu kita bisa manfaatkan waktu sebaik-baiknya lebih produktif, dalam arti isu-isu penting itu bisa kita tuntaskan," katanya menjelaskan.