REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dalam acara serah terima jabatan (sertijab), Irjen Sutarman secara resmi menggantikan Komjen Ito Sumardi sebagai Kabareskrim Polri. Ito pun juga menyerahkan penanganan kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi (MK) dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kepada Sutarman.
"Sampai saat ini belum (selesai). Ke depan, kasus itu akan dipelajari secara cermat oleh Kabareskrim yang baru. Nanti Pak Tarman (Sutarman) akan kendalikan secara langsung," kata mantan Kabareskrim Polri, Komjen Ito Sumardi, usai acara sertijab di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/7).
Untuk kasus pemalsuan surat MK, Ito menyebutkan penyidik telah memeriksa 15 orang saksi dengan satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Menurutnya, penanganan kasus pemilihan umum itu ada mekanismenya. Ia pun menilai pembentukan badan independen untuk menangani kasus ini merupakan solusi yang tidak tepat.
Mengenai pencarian terhadap Nazaruddin, lanjutnya, Sutarman akan mengendalikan tim pencarian politisi yang tersangkut kasus dugaan korupsi di Kemendiknas dan Kemenkes ini. Ito juga mengaku pihaknya belum mengetahui keberadaan Nazaruddin kini.
Namun begitu, ia bangga yang menggantikan dirinya sebagai Kabareskrim Polri adalah Sutarman. Pasalnya, Sutarman juga menggantikannya saat menjabat sebagai Kapoltabes Surabaya. "Sejarah. Karena, saya dulu pernah jadi Kapoltabes Surabaya, Pak Tarman (Sutarman) juga pernah. Jadi, mantan Kapoltabes Surabaya digantikan mantan Kapoltabes Surabaya juga," ucapnya.