REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Ratusan santri dan guru ngaji Pondok Pesantren Al-Mubarok Kota Serang menggelar doa bersama untuk almarhum KH Zainuddin MZ yang meninggal dunia di RS Pertamina Jakarta, Selasa."Kami menggelar doa bersama para santri dan ustad semoga amal ibadah 'da'i sejuta umat' itu diterima disisi Allah SWT. Mudah-mudahan segera ada pengganti da'i seperti beliau," kata pimpinan Pondok Pesantren Al-Mubarak Kota Serang KH Mahmudi di Serang, Selasa.
Ia mengatakan, semasa hidupnya KH Zainuddin MZ adalah da'i yang telah banyak memberikan motivasi dan pencerahan bagi bangsa Indonesia' khususnya umat Islam melalui ceramah-ceramahnya yang mudah dipahami berbagai kalangan. Gaya bahasa dalam ceramah yang dipakai KH Zainudin MZ mudah dicerna pendengarnya karena sederhana dan tidak bertele-tele.
"Cukup sulit menemukan da'i seperti KH Zainuddin MZ dari cara ia menyampaikan ceramahnya yang mudah difahami masyarakat. Meskipun sempat berpolitik, namun ia berpolitik untuk agama," kata KH Mahmudi yang juga Ketua MUI Kota Serang itu.
KH Mahmudi mengatakan, meninggalnya "da'i sejuta umat" itu mudah-mudahan ada generasi penerusnya yang lebih bagus, baik dari kalangan keluarganya sendiri seperti anak ataupun dari para da'i lainnya yang bisa menyampaikan syi'ar Islam seperti yang telah dilakukan KH Zainuddin MZ semasa hidupnya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi Banten KH Hasan Alaydrus, gaya komunikasi dan bahasa yang disampaikan almarhum dalam ceramahnya sangat sederhana dan mudah dipahami masyarakat, baik itu masyarakat kelas bawah maupun masyarakat kelas atas.
Selain itu, cara berdakwah yang disampaikannya juga membangkitkan semangat bagi pendengarnya, tidak membosankan serta selalu sesuai dengan realitas kehidupan sosial dan keagamaan. "Kami warga Muhammadiyah Banten khususnya, sangat kehilangan karena sulit menemukan sosok da'i seperti beliau. Mudah-mudahan segera ada pengganti atau penerusnya," kata KH Hasan Alaydrus.
KH Zainuddin MZ yang lebih dikenal sebagai da'i sejuta ummat dan pernah menjadi ketua umum DPP Partai Bintang Reformasi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina Pusat, Jakarta pada sekitar pukul 10.00 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
