REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Letjen Pramono Edhie Wibowo siap dilantik sebagai KSAD terpilih menggantikan George Toisutta. Sekalipun cap adik ipar Presiden SBY membuat banyak pihak meragukan, DPR RI melihat keraguan ini menjadi tantangan bagi Edhie untuk membuktikan hal sebaliknya.
Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung menganggap wajar jika banyak yang mengaitkan keterpilihan Edhie dengan SBY. "Kalau ada kakak yang dekat dengan adiknya, dan harus memilih dari dua orang dengan prestasi yang sama, tentu akan memilih yang memiliki kedekatan emosional," ujar politisi senior PDIP di Gedung DPR RI, Kamis (30/6).
Pram cukup mengenal baik pribadi Edhie saat menjadi ajudan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Saat itu, Edhie diingat Pram, memiliki kepribadian yang sederhana dan rendah hati.
Saat SBY menjadi Presiden, karir Edhie pun semakin mulus dengan berturut-turut menjabat sebagai Danjen Kopassus, Pangdam Siliwangi, Pangkostrad, dan kini KASAD. "Kalau dibanding yang lain, yang bersangkutan karirnya jauh lebih lancap, tapi harus diakui karakternya yang sederhana," tutur mantan Sekjen PDIP ini.
Apakah jalan Edhie Prabowo tengah disiapkan menjadi Presiden oleh klan SBY, Pram yakin sejarah yang akan menjawab pertanyaan ini. "Yang penting, ketika sudah menjadi KSAD, dia harus menjawab keraguan publik," kata Pram menegaskan.