Kamis 23 Jun 2011 20:42 WIB

Amien Rais: Tipis Harapan, Century, Gayus, Cek Pelawat, dan Nazaruddin Tenggelam

Amien Rais
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Mantan Ketua MPR Amien Rais menilai, harapan rakyat Indonesia kepada para penegak hukum untuk menuntaskan berbagai kasus tindak pidana korupsi yang terjadi di Tanah Air semakin hari kian menipis. "Sesungguhnya rakyat sudah semakin tipis harapannya, karena tidak ada masalah hukum besar yang bisa diselesaikan oleh para penegak hukum di negeri ini," ujar Amien usai menghadiri pelantikan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Riau periode 2010-2014, di Pekanbaru, Kamis.

Menurut guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada itu, banyak kasus-kasus besar yang menjadi sorotan masyarakat karena sedang ditangani penegak hukum tenggelam dan tidak jelas penyelesaian hukumnya. Seperti beberapa perkara yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diantaranya kasus Bank Century, kemudian kasus pajak Gayus Tambunan, kasus cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom, dan terakhir kasus korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin.

"Bank Century tenggelam, Gayus tenggelam, kemudian cek pelawat Miranda Goeltom juga tenggelam, Nazaruddin tenggelam dan tenggelamnya mungkin sangat dalam," kata Amien. Mantan ketua PP Muhammadiyah itu menyatakan, tenggelamnya berbagai kasus besar tersebut mengartikan bahwa para penegak hukum mulai dari polisi, jaksa, hingga KPK tidak betul-betul menegakkan keadilan, melainkan hanya bersandiwara.

Amien mengaku, khawatir dengan kondisi lemahnya pengakkan hukum itu yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, sekaligus berdampak pada hilangnya legitimasi pemerintah. "Kalau legitimasi pemerintah sudah hilang, maka akan memunculkan chaos yang mengarah anarkis. Sebaiknya kita minta kebijakan yang jelas dari pemerintahan saat ini agar chaos itu tidak pernah terjadi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement