Kamis 23 Jun 2011 19:23 WIB

Anak Hilang di Saudi, Ibu asal Karawang Mencari Kabar Hingga ke DPR

Rep: C41/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berniat menafkahi keluarganya yang berada di Desa Pagadungan, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Karsih binti Ocim berangkat ke Riyadh, Arab Saudi pada 1999. Namun kini, kabar Karsih tak tederngar lagi.

Didorong keinginan mencari tahu keberadaan anak perempuannya, Kamis (23/6) pagi tadi, Acah (67 tahun) mendatangi Gedung DPR. Harapannya, anggota dewan yang terhormat dapat membantu mencarikan kabar Karsih yang entah masih hidup atau tiada.

Kabar terakhir yang Acah dengar, anak perempuan yang telah memberinya satu cucu telah dihukum pancung. Masih menurut kabar, Acah dituduh meracuni anak majikan hingga tewas. Kabar ini didapat Acah pada 2007.

Namun kabar ini ditepis KBRI Riyadh melalui sebuah rilis bernomor 160/PEN/II/2008. Dalam pernyataannya, KBRI Riyadh mengabarkan bahwa Karsih masih hidup. Kabar yang mengatakan pemancungan tidak benar.

Tetapi, Acah yang pergi ke DPR ditemani cucu laki-laki dan perangkat Desa Pagadungan belum juga mendapatkan kabar dari Karsih.

Sekalipun sudah mendatangai Kementerian Luar Negeri yang ditemui Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Teguh Wardoyo, Acah dan keluarga tetap tak mendapat jawaban. Perusahaan penyalur Karsih, PT Kosana Adi Kreasi yang berkantor di Kalisari, Jakarta Timur pun sudah angkat tangan.

Ironisnya, seperti yang dikesankan sekretaris Desa Pagadungan, Sudarto, Kepala BNP2TKI berusaha menghindari keluarga Acah saat mendatangi kantornya. "Kami hanya ingin warga kami dipulangkan ke tanah air," ucap Sidarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement