Rabu 22 Jun 2011 14:31 WIB

Demi Martabat Bangsa, JK Minta Pemerintah Hentikan Pengiriman TKI

Jusuf Kalla
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Mantan Wapres H Jusuf Kalla (JK) mengharapkan pemerintah bersikap tegas untuk menghentikan pengiriman TKI ke negara manapun untuk mengatasi permasalahan TKI yang tidak pernah habis dan meningkatkan martabat bangsa.

"Pengiriman TKI ke luar negeri itu harus dihentikan, karena pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sudah meningkat dari 1.000 dolar AS pada tahun lalu menjadi 3.000 dolar AS pada tahun ini," katanya di Malang, Rabu (22/6).

Ketua Umum PMI itu mengemukakan hal itu setelah menjadi tamu dalam acara 'Dialog Kebangsaan' di Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Jawa Timur. Menurut dia, bangsa Indonesia memang banyak masalah, tapi bukan berarti hal itu tidak bisa diselesaikan, karena itu masalah yang ada harus dijadikan tantangan dan peluang untuk bersama-sama menyelesaikannya.

"Kita harus meningkatkan martabat bangsa dengan meningkatkan kemandirian bangsa dan hal itu bisa diciptakan dengan tidak tergantung dengan bangsa lain, termasuk dengan menjadi TKI. Selain itu, teknologi serta pendidikan juga penting," katanya.

Kemandirian bangsa tersebut bukan berarti semua komponen dan kebutuhan bangsa dibuat secara sendiri, melainkan tidak merasa terikat dengan apapun dari bangsa lain. Ia mencontohkan negara maju di Asia seperti Korea dan Jepang. Meski negara itu tidak memiliki sawah yang luas, namun bisa memenuhi kebutuhan pangan secara terstuktur dan tidak pernah mengalami kekurangan.

"Kalau ingin bangsa ini bermartabat, maka harus mandiri, dan kemandirian itu bisa diciptakan dengan teknologi dan pendidikan," ujarnya.

Selain itu, dalam menciptakan kemandirian bangsa diperlukan sikap tegas dan adil dari pemerintah. "Jangan harap kita bermartabat dari rasa kasihan orang lain, dan jangan harap kita bermartabat dengan memakan beras dari orang lain," katanya menandaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement