Rabu 22 Jun 2011 07:21 WIB

Qatar Petroleum Serius Bangun Kilang di Indonesia

Rep: Citra Listya Rini/ Red: cr01
Seorang pekerja memutar alat pengendali tekanan dan cairan, di lokasi Rig KTB 01 Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) area Gundih, Cepu, Kabupaten Blora, Jateng.
Foto: Antara/R Rekotomo
Seorang pekerja memutar alat pengendali tekanan dan cairan, di lokasi Rig KTB 01 Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) area Gundih, Cepu, Kabupaten Blora, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rencana pembangunan kilang (refinery) Qatar Petroleum International di Indonesia sepertinya akan menjadi kenyataan. Menteri Perindustrian, MS Hidayat, menyatakan peusahaan minyak asal Timur Tengah itu telah menyelesaikan feasibility study atau studi kelayakan untuk membangun kilang di Indonesia.

"Investor yang serius itu Qatar Petroleum, mereka sudah melakukan feasibility study," kata Hidayat saat ditemui di kantornya, Selasa (21/6).

Saat ini, mengungkapkan Qatar Petroleum sedang merundingkan masalah pajak. "Jika pajak beres, awal tahun 2012 nanti Qatar akan membangun refinery bekerjasama dengan Pertamina," tambah Hidayat. 

Dia memperkirakan total investasi untuk pembangunan kilang tersebut mencapai delapan miliar dolar AS. Sayangnya, Hidayat tidak merinci di mana lokasi pembangunan kilang yang dimaksud.

Rencana investasi kilang juga sebelumnya dilakukan oleh  Kuwait Petroleum Corporation. Bahkan perusahaan minyak asal Kuwait itu telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina untuk membangun kilang Balongan pada 19 Agustus tahun lalu. Nota kesepahaman ini juga menyepakati dilakukannya studi kelayakan (feasibility study/FS).

 

Nantinya kilang Balongan tersebut akan mempunyai kapasitas 200-300 ribu barel per hari (bph).  Hanya saja pembangunan kilang tersebut masih terganjal masalah insentif. Kuwait Petroleum meminta kepastian insentif pembangunan kilang seperti mereka mendapatkannya ketika berinvestasi di negara China dan Vietnam.       

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement