REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak masalah jika Baleg DPR resmi menetapkan parliamentary threshold (PT) alias ambang batas parlemen sebesar 5 persen. Ketua DPP PPP, Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan, partainya tak khawatir sedikit pun jika PT resmi dipatok 5 persen.
Ia mengilustrasikan, seluruh anggota DPR mencapai 560 orang. PPP meraih 38 kursi di DPR periode 2009-2014. Dengan PT 5 persen, kata Lukman, parpol hanya butuh 28 kursi. Realitanya PPP melebihi 10 kursi dari angka minimal. Alhasil, Lukman sangat optimistis jika PT Pemilu 2014 ditetapkan 5 persen, PPP tetap bisa lolos.
Meski tren capaian suara partai Islam terus menurun, Lukman menilai hal itu bukan fenomena mutlak. Penurunan suara hanya proses dinamisasi. PPP, ucap dia, berkeyakinan suaranya meningkat. Itu terlihat dengan makin banyaknya kiai dan tokoh NU yang bergabung dengan partai berlambang Kabah tersebut. “Kami tetap optimis dengan suara PPP melebihi capaian sekarang,” ujar Lukman di Jakarta, Sabtu (18/6).
Meski begitu, ia memberi catatan bahwa penerapan PT 5 persen itu berisiko tinggi. Sebab jumlah partai yang lolos di DPR makin sedikit. Itu mengingat dengan PT 2,5 persen hanya 9 parpol yang bisa lolos. Karena itu, ia meminta parpol besar agar tak egois dalam penetapan PT. Hal itu mengingat potensi suara hangus bisa mencapai 30 juta lebih. “Realitas politik nasional itu majemuk, parpol besar jangan pentingkan diri sendiri,” ucap Wakil Ketua MPR itu.
Untuk menggenjot perolehan suara partai, Lukman meminta pengurus hasil Muktamar PPP ke-VII di Bandung, 3-7 Juli, langsung tancap gas menyusun strategi. Tujuannya, program partai bisa lebih dirasakan masyarakat. Yang tak boleh dilupakan, sambung dia, revitalisasi ideologi partai mesti didahulukan. Pasalnya PPP tak boleh ragu mendeklarasikan diri dengan jargon rahmatan lil alamin atau partai pengayom umat.
Strategi lain, kata Lukman, PPP menetapkan caleg terpilih pada jauh-jauh hari sebelum Pemilu 2014. Hal itu supaya caleg dan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) tersebut bisa saling kenal. Hubungan baik yang terbentuk sejak awal, sebut dia, pasti menghasilkan caleg berkualitas. “Strategi ini yang harus dipikirkan PPP setelah muktamar mendatang,” terangnya.