Jumat 17 Jun 2011 19:37 WIB

Pemuda Muslim Prihatin Persoalan Terorisme dan Islam Radikal

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Peneliti Utama Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani (kiri) dan Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk saat peluncuran hasil survei terbaru LSI di Jakarta.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Peneliti Utama Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani (kiri) dan Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk saat peluncuran hasil survei terbaru LSI di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketakutan adalah respon alamiah manusia terhadap ancaman. Sejumlah pakar psikologi mendefinisikan rasa takut merupakan bagian dari emosi dasar manusia. Lantas ketakutan macam apa yang tengah mendera kalangan Muslim muda di era modern seperti sekarang.

Hasil riset, yang dipublikasikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) beberapa waktu lalu, menunjukan kalangan muda Muslim memiliki gejala rasa takut yang ditenggarai sejumlah penyebab. Gejala itu oleh kalangan muda dianggap sebagai pengganggu stabilitas kepribadian.

Disebutkan dalam riset, 49.7 persen pemuda khwatir dengan polusi lingkungan. Sebanyak 42.3 persen dari pemuda juga prihatin dengan kemungkinan bahwa seseorang akan mengancam, merampok atau menyerang mereka secara fisik.

Yang menarik adalah maraknya aksi terorisme di Indonesia cukup berpengaruh terhadap pandangan kaum muda. Riset menyebutkan sebanyak 79 persen kalangan muda begitu prihatin dan sangat prihatin tentang ancaman terorisme.

Pemuda juga prihatin dan sangat prihatin dengan keberadaan Islam radikal di Indonesia. Hal itu terlihat dengan besaran prosentase mencapai 61.8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement