REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Konferensi Perburuhan Internasional yang ke-100 yang diadakan International Labour Organizationa (ILO) di Jenewa bisa mengadopsi konvensi Pekerjaan Layak untuk Pekerja Rumah Tangga.
“Indonesia mendukung konvensi Pekerjaan Layak untuk Pekerja Rumah Tangga,” katanya saa berpidato dalam konferensi tersebut, seperti dilaporkan wartawan Republika Nasihin Masha dari Jenewa. SBY adalah presiden pertama dari Indonesia yang memberikan pidato pada konferensi semacam ini. Tahun ini ada enam kepala negara dan kepala pemerintahan yang memberikan pidato utama.
Ia berharap konvensi akan menyediakan panduan bagi negara pengirim dan negara yang menjadi tujuan pekerja migran. Hal ini menjadi isu penting bagi Indonesia karena pekerja migrant Indonesia memiliki jumlah yang relative besar yang bekerja di sektor domestik. Untuk itu, Indonesia mengambil langkah institusional, administratif, dan legal untuk melindungi dan memberdayakan pekerja migrant.
Dalam soal ini, katanya, pemerintah Indonesia secara intensif melakukan kerja sama dengan agen penyalur tenaga kerja di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini untuk menjamin keamanan migrasi dan perlindungan bagi mereka di Negara tujuan. Selain itu, Indonesia juga mengembangkan aturan dengan Negara tujuan untuk menjamin dihormatinya dan dilindunginya hak-hak mereka. Termasuk soal upah minimum dan hari libur. Pemerintah juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.