REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono berbagi ilmu dengan para pengajar muda angkatan II, dari Gerakan Indonesia Mengajar, berupa pengalaman dan pandangan tentang dunia mengajar maupun tentang bagaimana menghadapi persoalan.
Menurut Wapres, mengajar itu tidak bisa dipaksakan dan harus ada ketertarikan yang muncul dalam diri. Selanjutnya, melakukan yang terbaik, ujarnya.
Dalam kesempatan dialog dengan para pengajar muda yang akan diberangkatkan Selasa malam ini (14/6) ke berbagai pelosok di Tanah Air ini, Wapres juga mengingatkan agar sebagai seorang pengajar itu memberikan contoh yang baik bagi murid-murid.
Wapres menuturkan, yang paling tidak bisa dilupakan ketika duduk di bangku sekolah dasar adalah pribadi gurunya. "Pribadi guru itu mendominasi ingatan anak kecil, bukan pelajarannya tetapi pribadinya," katanya.
Apa yang dilakukan dan diajarkan seorang guru pada muridnya, akan teringat seumur hidup. Untuk itu, ia meminta pada para pengajar muda untuk menunjukkan sikap yang ramah, adil, dan disiplin pada para murid.
Sementara itu, Gerakan Indonesia Mengajar akan memberangkatkan 72 para pengajar muda ke daerah pelosok di sembilan daerah di Indonesia, mulai Selasa malam. Gerakan ini didirikan oleh Anies Baswedan yang juga Rektor Universitas Paramadina.
Para pengajar muda ini akan mengajar di sekolah dasar selama satu tahun. Para pengajar muda ini berasal dari beragam universitas di Indonesia dengan berbagai latar belakang pendidikan, namun memiliki satu tujuan yakni ikut serta mencerdaskan bangsa.