REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyatakan, penghormatan bendera Merah Putih serta terhadap lambang-lambang negara lainnya tidaklah termasuk di dalam perilaku syirik dalam akidah.
Siaran pers PP Al-Irsyad Al-Islamiyah yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan, penghormatan bendera Merah Putih sesuai dengan fatwa-fatwa ulama Al-Irsyad tidak dianggap sebagai perilaku syirik dalam akidah dan tidak bertentangan dengan mabadi Al-Irsyad serta praktik Perhimpunan sejak dari awal berdirinya pada tahun 1914.
Terkait dengan pemberitaan Kepala SMP Al-Irsyad Tawangmangu di Karanganyar, Jawa Tengah, PP Al-Irsyad telah memperingatkan pembina yayasan tersebut untuk memberikan sanksi sepadan kepada personil yang bersangkutan.
Selain itu, pembina yayasan juga diminta dapat melakukan pembinaan agar dapat memahami secara benar tentang mabadi Al-Irsyad serta tidak mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan pemahaman tersebut kepada anak didik karena akan merusak citra organisasi di kalangan masyarakat.
PP Al-Irsyad juga menyatakan, mengingat perkembangan situasi dengan munculnya organisasi lain yang menggunakan nama, logo, serta atribut organisasi yang sama atau mirip, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankannya.
Selain itu, PP Al-Irsyad juga senantiasa berkonsultasi dan mengharapkan bantuan pemerintah baik Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian Hukum dan HAM dalam membenahi adanya rongrongan terhadap Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
Untuk itu, Al-Irsyad mengutarakan harapannya agar pemerintah dapat merespons dengan baik terkait hal itu karena demi kebaikan dalam menjaga NKRI.
Sebagaimana telah diberitakan, pihak Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan instansi berwenang lainnya telah melakukan pembinaan kepada SMP Al Irsyad dan SD Islam Sains dan Teknologi (IST) Al Albani di Karanganyar, Jawa Tengah, yang mengajarkan para muridnya untuk tidak memberi hormat kepada bendera Merah Putih.
"Masalahnya sudah tidak perlu diperuncing, karena Pemerintah setempat bersama instansi terkait terus melakukan pembinaan dan sekarang sudah mulai menampakkan hasilnya," kata Bupati Karanganyar Rina Iriani SR, Kamis (9/6).
SD Islam Sains dan Teknologi (IST) Al Albani untuk guru-gurunya sudah membuat surat pernyataan yang intinya mau mengikuti aturan yang ada termasuk melakukan upacara dengan menghormat bendera Merah Putih. Kepada seluruh sekolah baik negeri maupun swasta diminta juga melaksanakan upacara tersebut sesuai aturan yang ada.
"Kami minta semua sekolah yang ada memahami dan melakukan aturan-aturan yang ada itu dan jangan melanggar kurikulum yang ada," katanya.