Selasa 07 Jun 2011 17:58 WIB

Wow...Nuklir Disarankan Masuk Kurikulum Sekolah, Sudah Siap?

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengimbau seluruh sekolah khususnya di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) agar pengetahuan tentang nuklir dimasukan pada kurikulim untuk pengenalan energi nuklir sejak dini di sekolah.

"Pengetahuan tentang nuklir khususnya energi nuklir penting di dunia pendidikan. Kami sudah usulkan sejak 2010," kata Kepala Pusat Diseminasi Iptek Nuklir Batan, Totti Tjiptosomirat disela-sela seminar nuklir di Kota Sukabumi, Selasa (7/6).

Ia mengungkapkan, seharusnya pengetahuan dasar tentang nuklir idealnya sudah dikenalkan sejak tingkat SMA dengan alasan pada tingkat tersebut, pelajar sudah bisa menyerap dan menerima materi tentang nuklir.

Penerapan mata pelajaran tentang nuklir ke dalam kurikulum sekolah juga sudah mendapat dukungan dari ITB, UI dan UGM. "Kami pun sudah menyiapkan buku pintar nuklir yang bisa dijadikan referensi dasar pelajaran tentang nuklir," ungkapnya.

Pelajaran tentang nuklir untuk di Indonesia sudah mulai diajarkan di sejumlah sekolah seperti di Kota Semarang, Jawa Tengah dan Bangka Belitung. Totti mengatakan, ilmu pengetahuan ini sangat bermanfaat dan rencananya Kota Sukabumi akan menjadi "pilot project" penerapan mata pelajaran ini untuk tingkat SMA.

Namun sayangnya informasi yang beredar saat ini di masyarakat dan dunia, nuklir kerap kali dianggap negatif seperti contohnya bahwa nuklir merupakan alat pemusnah masal dan radiasi nuklir yang bisa merusak keturunan dan hidup manusia.

"Sebenarnya, nuklir lebih banyak efek positifnya seperti dapat digunakan untuk bidang kesehatan, energi, pangan dan industri," jelas Totti.

Sampai saat ini Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir yang berada di Bandung, Jabar, Yogyakarta dan Serpong Tangerang dan sampai saat ini ketiga reaktor tersebut tidak ada permasalahan sama sekal. Wali Kota Sukabumi, Muslikh Abdussyukur menyambut baik adanya pengenalan pelajara nuklir di sekolah-sekolah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement