REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustapa, menyakini pesan singkat atau SMS yang mengatasnamakan Muhammad Nazaruddin itu bukan berasal dari orang yang bersangkutan. “Kita yakin itu bukan SMS Nazar,” katanya.

Menurutnya, pesan singkat yang tersebar pada awal pekan ini akan dipertanyakan di Komisi III saat rapat dengar pendapat dengan Kapolri pada 13 Juni mendatang. SMS gelap yang dinilai bernuansa fitnah itu dikhawatirkan bisa berulang. Hal tersebut bisa saja justru berasal dari teman. Ia pun meminta agar pihak kepolisian, diminta atau tidak, seharusnya segera menelusuri sms tersebut.

Sementara, pihaknya sendiri tetap akan menelusuri asal SMS yang sempat membuat resah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena, isi SMS tersebut menyebut-nyebut nama SBY.

SMS yang mengatasnamankan Nazaruddin dari Singapura pekan lalu beredar memanaskan situasi politik di Indonesia. Isinya tentang ancaman akan membongkar kebobrokan Partai Demokrat. Pesan singkat tersebut pun menyebut nama-nama internal partai yang diduga terkait beberapa skandal.

SBY pun langsung reaktif dengan beredarnya SMS tersebut. Dia menggelar jumpa pers di Bandara Halim Perdana Kusumah sebebelum bertolak ke Kalimantan Barat. Ia membantah semua isi SMS dan menyebutnya sebagai fitnah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika