Kamis 26 May 2011 11:45 WIB

Kader Demokrat tak Beretika, SBY Marah-Marah

Rep: C41/ Red: Didi Purwadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan terkait hasil KTT ASEAN ke-18 di Jakarta Convention Center, Ahad (8/5).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan terkait hasil KTT ASEAN ke-18 di Jakarta Convention Center, Ahad (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus Ketua Badan Kehormatan Partai Demokrat, menyebut peristiwa Muhammad Nazaruddin sebagai musibah politik Demokrat. SBY pun dikabarkan pernah emosi akibat kelakuan bekas bendahara umum partai itu yang kurang beretika.

Hal ini dikatakan oleh Ketua DPP Demokrat bidang Perencanaan Pembangunan Nasional, Kastorius Sinaga. "Pertengahan tahun lalu, dia (SBY) sudah menerima laporan menyangkut Nazaruddin," kata Kastorius saat dihubungi Republika pada Kamis (26/5).

Namun oleh SBY, laporan pelanggaran etika itu diendapkan sampai akhirnya kasus suap Sekretaris Menpora mencuat. Ditambah dugaan suap Nazaruddin terhadap Sekjen Mahkamah Konstitusi, DK Demokrat akhirnya memutuskan memberhentikannya.

Kastorius menceritakan bahwa SBY pernah marah-marah karena kadernya sendiri kurang menjaga etika dan aturan organisasi. "Khusus Nazaruddin, para kader malah politisasi yang merugikan citra Demokrat ke dalam."

Beruntung, lanjut Kastorius, DK segera bertindak dengan mejatuhkan sanksi kepada anggota Komisi VII DPR tersebut. Kastorius menilai pemberitaan buruk atas Nazaruddin telah merugikan kredibilitas SBY.

"SBY minta Demokrat kompak dan solid," imbuh Kastorius.

Nazaruddin pun diminta SBY untuk fokus pada masalah hukum yang sedang membelitnya. Demokrat bisa menyiapkan bantuan hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement