REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Mantan Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie mengajak masyarakat untuk mau berpartisipasi menjadi pendonor mata. "Mendonorkan mata itu diperbolehkan dalam Agama, tidak ada larangannya di agama manapun. Justru dengan mendonorkan mata memberikan manfaat bagi orang lain dan juga si pendonornya," kata Habibie saat menghadiri acara mengenang satu tahun wafatnya Ainun Habibie di Bogor, Sabtu.
Habibie mengatakan, jumlah pendonor mata di Indonesia masih sangat kecil dibanding Singapura yang sudah menjadi negara pengekspor kornea.
Padahal jumlah penduduk Indonesia lebih banyak dibanding penduduk Singapura. Akan tetapi, pemerintah masih mengimpor kornea mata dari sejumlah negara untuk mencukupi kebutuhan kornea akibat penyakit mata yang tinggi jumlahnya.
Berdasarkan data Kemenkes, 3 juta penduduk Indonesia mengalami kebutaan, dimana separoh dari jumlahnya tersebut diakibatkan oleh katarak.
"Seharusnya, dengan jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak, jika satu persen saja yang mendonor sudah bisa membantu ribuan penderita kebutaan akibat katarak di Indonesia," kata Habibie.
Habibie yang didampingi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) Bank Mata Indonesia pusat DR dr Tjahyono D Gandhowiardjo, Sp. Mp menyebutkan, semua pihak harus berperan aktif untuk meyakinkan masyarakat menjadi pendonor kornea.
Karena kesadaran masyarakat yang bersedia menjadi pendonor kornea akan membantu mengatasi masalah kebutaan di Indonesia.
"Pikirkan saja jika kita bisa meyakinkan satu persen dari seluruh rakyat Indonesia tiap tahunnya untuk mau menjadi pendonor, ini akan membantu mengatasi masalah kebutaan di Indonesia," kata Habibie.
Menurut Habibie, menjadi pendonor mata maka kita membantu masyarakat yang mengalami kesulitan keluar dari masalahnya.
Karena orang yang buta memiliki depresi menjadi beban bagi keluarga. Tapi dengan bantuan masyarakat yang mau mendonorkan korneanya, yang buta akan bisa melihat dan terlepas dari beban hidup.
Habibie pun mengatakan, bahwa dirinya telah menjadi pendonor kornea di Bank Mata. "Silahkan nanti jika sudah waktunya tiba, mata saya diambil untuk didonorkan," kata Habibie.
Habibie menambahkan, sebenarnya ibu Ainun Habibie juga ingin mendonorkan matanya, hanya saja karena beliau wafat di Jerman sehingga tidak bisa didonorkan. "Tapi saya yakin, jika beliau meninggal di Indonesia, pasti akan mendonorkan matanya," kata Habibie.